This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN WONOGIRI BERDASARKAN PERDA KABUPATEN WONOGIRI NOMOR: 13 TAHUN 2016



Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor : 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri mengatur dan menetapkan banyak dan jenis tipelogi perangkat daerah yang telah disesuaikan dengan karakter, kebutuhan, dan prioritas wilayah masing-masing. 

Terdapat urusan pemerintahan yang telah terbagi kewenangannya, urusan pemerintahan pusat disebut urusan pemerintahan absolut dan ada urusan pemerintahan konkuren.
Urusan pemerintahan konkuren terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang dibagi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota.
Urusan Pemerintahan Wajib dibagi ke dalam urusan pemerintahan wajib yang terkait dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar.



Berdasarkan pertimbangan diatas, Pemerintah Kabupaten Wonogiri menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 13 Tahun 2016 sebagai bentuk penyesuaian kondisi dan situasi wilayah  sehingga pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dapat lebih efektif dan efisien.

Satuan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri terdiri dari :
  1. Sekretariat Daerah berjumlah 1 lembaga;
  2. Sekretariat DPRD berjumlah 1 lembaga;
  3. Inspektorat Daerah berjumlah 1 lembaga;
  4. Dinas Daerah berjumlah 18 dinas ;
  5. Satuan Pol PP berjumlah 1 lembaga;
  6. Badan Daerah berjumlah 3 badan;
  7. Kecamatan berjumlah 25 kecamatan;
  8. UPT Dinas sesuai kebutuhan;
  9. UPT Badan sesuai kebutuhan;
  10. Rumah Sakit Umum Daerah berjumlah 1 lembaga;

Berikut adalah Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor : 13 tahun 2016 : 
  1.  Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri (Tipe A);
  2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Wonogiri (Tipe A);
  3. Inspektorat Daerah Kabupaten Wonogiri Tipe A;
  4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tipe A;
  5. Dinas Kepemudaan Dan Olahraga dan Pariwisata Tipe A;
  6. Dinas Kesehatan Tipe B;
  7. Dinas Sosial Tipe C;
  8. Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tipe B;
  9. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe B;
  10. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tipe B;
  11. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Tipe B;
  12. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan Tipe A;
  13. Dinas Tenaga Kerja Tipe B;
  14. Dinas Komunikasi dan Informatika Tipe B;
  15. Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tipe B;
  16. Dinas Pekerjaan Umum Tipe B;
  17. Dinas Perhubungan Tipe C;
  18. Dinas Lingkungan Hidup Tipe B;
  19. Dinas Pertanian dan Pangan Tipe B;
  20. Dinas Kelautan Dan Perikanan dan Peternakan Tipe B;
  21. Dinas Kearsipan Tipe C;
  22. Satuan Polisi Pamong Praja Tipe B;
  23. Badan Kepegawaian Daerah Tipe A;
  24. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Dan Pengembangan Tipe A;
  25. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Tipe A;
  26. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri;
  27. Kecamatan Baturetno dengan Tipe A;
  28. Kecamatan Batuwarno dengan Tipe A;
  29. Kecamatan Bulukerto dengan Tipe A;
  30. Kecamatan Eromoko dengan Tipe A;
  31. Kecamatan Girimarto dengan Tipe A;
  32. Kecamatan Giritontro dengan Tipe A;
  33. Kecamatan Giriwoyo dengan Tipe A;
  34. Kecamatan Jatipurno dengan Tipe A;
  35. Kecamatan Jatiroto dengan Tipe A;
  36. Kecamatan Jatisrono dengan Tipe A;
  37. Kecamatan Karangtengah dengan Tipe A;
  38. Kecamatan  Kismantoro dengan Tipe A;
  39. Kecamatan Manyaran dengan Tipe A;
  40. Kecamatan Ngadirojo dengan Tipe A;
  41. Kecamatan Nguntoronadi dengan Tipe A;
  42. Kecamatan Paranggupito dengan Tipe A;
  43. Kecamatan Pracimantoro dengan Tipe A;
  44. Kecamatan Puhpelem dengan Tipe A;
  45. Kecamatan Purwantoro dengan Tipe A;
  46. Kecamatan Selogiri dengan Tipe A;
  47. Kecamatan Sidoharjo dengan Tipe A;
  48. Kecamatan Slogohimo dengan Tipe A;
  49. Kecamatan Tirtomoyo dengan Tipe A;
  50. Kecamatan Wonogiri dengan Tipe A;
  51. Kecamatan Wuryantoro dengan Tipe A;
Share:

Indahnya Alun - Alun Giri Krida Bakti Kabupaten Wonogiri

Setelah sekian lama tidak ada perubahan wajah Kota Wonogiri, pada masa pemerintahan Bupati Joko  Sutopo langsung melakukan perubahan besar dengan membangun kembali Alun-Alun Kota Wonogiri. 
Berikut adalah foto - foto Alun-Alun Wonogiri :


foto alun-alun wonogiri

foto alun-alun wonogiri

foto alun-alun wonogiri

foto alun-alun wonogiri


foto alun-alun wonogiri


Share:

TEMPAT SELFIE TERBAIK DI KABUPATEN WONOGIRI : Gunung Besek Kecamatan Kismantoro

gunung besek
Gunung Besek Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri 

Indahnya Gunung Besek Di Kismantoro


Gunung Besek terletak di perbatasan Desa Plosorejo dan desa Bugelan Kecamatan Kismantoro ini, menawarkan satu pemandangan yang luar biasa ekstrim.  Jarak dari kota Wonogiri kurang lebih 70 km kearah timur. Akses jalan cukup memadai dan lebih mudah menggunakan sepeda motor karena lebar jalan mulai dari Desa Ngroto Kismantoro hingga lokasi hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat
Di titik terakhir yang bisa digunakan parkir juga sangat sempit diantara halaman penduduk setempat. Pemandangan menuju lokasi sangat indah dikanan kiri terdapat hutan pinus yang tumbuh dengan lebatnya.

Dari titik parkir, kita meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki ke lokasi kurang lebih 300 meter melalui jalan setapak.
Setelah sampai lokasi kita akan disuguhkan pemandangan keindahan lanscape Bumi lengkap dengan hamparan bukit, hutan, dan sawah.
Kita dapat mencapai puncak Gunung Besek Kecamatan Kismantoro yang berupa batuan besar tersusun demikian indah.

Batuan puncak berupa batu berpermukaan datar kurang lebih 5 meter persegi.  Untuk mencapai kita harus berhati-hati dalam memanjat karena belum ada akses buatan. Bagi yang takut ketinggian jangan mencoba naik ke puncak karena sangat berbahaya.

Bagi yang berani hingga ke puncak dapatkan sensasi serasa berada diatas langit bebas memandang hamparan bumi yang luas.

Untuk mendapatkan foto selfie terbaik adalah saat fajar dan sore hari.

Penasaran dengan Gunung Besek Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri?  Ayo Rame-rame Neng Wonogiri!
Share:

TEMPAT SELFIE TERBAIK DI KABUPATEN WONOGIRI : Gunung Cumbri Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri

Gunung Cumbri Purwantoro
Gunung Cumbri Desa Biting Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri


Gunung Cumbri Kecamatan Purwantoro Yang Mempesona


Fenomena selfi sedang menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia bahkan dunia. Banyak tempat-tempat yang menarik untuk dijadikan ajang selfie, baik bangunan, taman, maupun di alam terbuka. Kabupaten Wonogiri dengan kekayaan alam yang luar biasa memiliki tempat – tempat terbaik untuk ajang selfie, diantaranya adalah Gunung Cumbri.
Gunung Cumbri terletak di Desa Biting  Kecamatan Purwantoro dan berbatasan dengan Desa Puger Ukir Kabupaten Ponorogo. 
Jarak dengan Kota Wonogiri kurang lebih 55 km dengan akses jalan cukup memadai yang dapat dilalui dengan kendaraan bermotor. Pengunjung dapat memarkir kendaraan di halaman penduduk setempat yang memang menyediakan fasilitas ini. 


Untuk mencapai puncak Gunung Cumbri pengunjung harus berjalan mendaki jalan setapak kurang lebih 800 meter. Ketinggian Gunung Cumbri kurang lebih 637  dpl sehingga diperlukan fisik dan bekal cukup untuk mencapai puncak. 

Dari atas gunung Cumbri kita dapat menikmati panorama alam yang luar biasa indah dengan hamparan lembah, bukit,deretan rumah penduduk dan hutan yang luas.
Waktu terbaik untuk mengabadikan moment ini adalah pagi hari dan sore hari.   
Jangan lupa setelah menikmati alam anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, jangan mengotorinya dengan sampah perbekalan kita. 

Foto portrait Gunung Cumbri Desa Biting Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri

Penasaran dengan Gunung Cumbri Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri? Ayo Rame-Rame Neng Wonogiri!


Share:

TEMPAT SELFIE TERBAIK DI KABUPATEN WONOGIRI Omah Jungkir Tawarkan Sensasi Selfie Unik

omah jungkir
Omah Jungkir Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri



Satu lagi tempat selfie terbaik yang ada di Kabupaten Wonogiri yaitu Omah Jungkir di Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Wahana tergolong baru di WGM menawarkan satu sensasi mengabadikan pose yang tergolong unik, seakan-akan dunia telah terbalik tanpa gravitasi. 
Ada beberapa tema yang ditawarkan mulai ruang dapur, ruang keluarga, warung bakso dan mie ayam. Tiap ruang dibuat denga sangat detil dengan benda-benda sehari-hari yang semua ditata terbalik. Ruang dapur contohnya dilengkapi kompor yang ada ilustrasi api, dan semua peralatan dapur yang serba terbalik.Sedangkan di ruang keluarga cukup komplit mulai dari papan catur, tv yang menyala, boneka, karpet, kalender semua juga dalam posisi terbalik. 

Karena semua ruang selfie ini dirancang dengan posisi terbalik atau terjungkir, sehingga dinamakan Omah Jungkir. Cukup membayar Rp. 5 ribu pengunjung dapat menikmati selfie sepuasnya dengan posisi seakan melayang di udara. 

Ada beberapa trik agar dihasilkan foto selfie terbaik di tempat ini yaitu usahakan menempel pada salah satu dinding dengan posisi tangan memegang benda yang berada di atas kepala. 

Angkat salah satu kaki atau lakukan lompatan kecil (foto levitasi) sehingga hasil selfie seakan-akan melayang di di udara. Jangan lupa pasang mimik yang sesuai agar foto selfie dilihat semakin gimana gitu....

Bagaimana penasaran dengan Omah Jungkir di Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri? 
Ayo Rame - Rame Neng Wonogiri!
Share:

MASJID TIBAN WONOKERSO : Masjid Tiban Tertua Di Kabupaten Wonogiri

Masjid Tiban Wonokerso
Masjid Tiban Wonokerso Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri


Jejak sejarah perkembangan agama Islam di nusantara dimulai dari runtuhnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu maupun Budha. Jejak ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, tidak terkecuali yang ada di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah.
Ada satu situs bersejarah peradaban Islam yang masih terjaga kelestariannya hingga sekarang yaitu Masjid Tiban Wonokerso. Masjid tertua di Kabupaten Wonogiri bahkan di Jawa Tengah ini berada di Dusun Wonokerso Desa Sendangrejo Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri.  Jarak dengan Kota Wonogiri kurang lebih 35 Km atau setengah jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. 

 
Berdasarkan informasi dari Petugas Balai Pelesarian Cagar Budaya Jawa Tengah yang menjaga  situs bersejarah ini, Wardi (45 Tahun), menjelaskan bahwa Masjid Tiban dipercaya merupakan miniatur Masjid Demak  yang juga didirikan oleh Wali Songo, sehingga umurnya lebih tua. “Dari sumber yang ada bahwa Masjid Tiban Wonokerso dibangun sekitar tahun saka 1401 atau 1479 masehi oleh Sunan Kalijogo dan para wali. Jika dilihat secara fisik Masjid Wonokerso sangat mirip dengan arsitektur Masjid Demak. Ada keunikan tersendiri karena semua bangunan menggunakan bahan kayu jati yang disusun sedemikian rupa dan tanpa menggunakan paku.”jelasnya. 
Lebih lanjut Wardi mengisahkan, Masjid Tiban Wonokerso di temukan pertama kali oleh Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said yang kemudian bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati Mangkunegara I. Penemuan ini terjadi pada saat Pangeran Sambernyawa terdesak karena kejaran tentara Belanda dan prajurit Kasunanan karena mengobarkan perang gerilya antara tahun 1741 hingga 1746 masehi. Sampai akhirnya berada di sebuah hutan jati yang lebat tanpa penghuni. 

Karena terdesak inilah, Pangeran Sambernyawa beserta prajurit seperjuangan masuk ke hutan jati, dan tanpa sengaja Pangeran Sambernyawa menemukan sebuah bangunan Masjid yang telah lama ditinggalkan. 
Akhirnya Pangeran Sambernyawa dan seluruh prajurit masuk kedalam Masjid untuk bersembahyang dan beristirahat. Tanpa diduga tentara Belanda dan prajurit Kasunanan sampai juga di hutan tersebut. Akan tetapi terjadi sebuah keajaiban yaitu tentara Belanda maupun prajurit Kasunanan tidak bisa melihat keberadaan Masjid Tiban ini, sehingga Pangeran Sambernyawa dapat lolos dari kejaran mereka.

Setelah kejadian tersebut, Pangeran Sambernyawa memerintahkan kepada anak buah Ki Ageng Ari Mayasto bernama Anjali, Karnafi dan Tuhuwono untuk membuka hutan jati ini yang kemudian diberi nama Wonokerso. Disamping itu, ketiganya diberi amanah untuk menjaga kelestarian Masjid yang kemudian diberi nama Masjid Tiban Wonokerso. 
Keberadaan Masjid Tiban Wonokerso merupakan salah satu aset berharga bagi umat Islam yang ada di Kabupaten Wonogiri, oleh karena itu Pemerintah telah menetapkan Masjid Tiban Wonokerso sebagai benda Cagar Budaya yang dilindungi oleh Undang-Undang. 
Pemugaran telah dilakukan pada tahun 2002 untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi karena usia bangunan tanpa mengurangi bentuk aslinya.  

Ornamen Masjid Tiban Wonokerso
Bagian dalam Masjid Tiban Wonokerso yang semua dibangun dari kayu jati

Penasaran dengan Masjid Tiban Wonokerso? Ayo Rame-Rame Neng Wonogiri!



Share:

WISATA ALAM KAHYANGAN DLEPIH KECAMATAN TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI: Wahana Spiritual Dalam Menggapai Tujuan Dan Cita-Cita

Kahyangan Tirtomoyo
Wisata Alam Kahyangan Dlepih Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri



Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu tempat yang terpilih Raja - Raja Jawa dalam mengasah kemampuan spiritual, mendekatkan diri kepada Sang Khalik sekaligus upaya meraih impian dan cita-cita. Banyak petilasan di Kabupaten Wonogiri yang dahulu digunakan sebagai tempat bersemadi, dari pegunungan, goa, kawasan Pantai hingga hutan belantara. 
Salah satu legenda wahana spiritual yang terkenal adalah di Obyek Wisata Alam Kahyangan yang berada di Desa Dlepih Kecamatan Tirotomoyo. Letak wisata Kahyangan berada di ujung tenggara Kabupaten Wonogiri dengan jarak dari Kota Wonogiri kurang lebih 40 km. Akses jalan cukup memadai yang dapat dilalui kendaraan roda empat hingga lokasi tujuan. 
Wisata Alam Kahyangan menyajikan satu suasana alam bukit dengan pepohonan besar menjulang dilengkapi mata air yang membentuk aliran sungai yang cukup deras.
Gemericik arus dari mata air Kahyangan menciptakan alunan suara alam yang menentramkan hati. Mungkin karena suasana inilah, Kahyangan dipilih sebagai tempat ideal untuk bersemadi seraya mendekatkan diri pada Illahi.
Menurut legenda yang ada, dahulu kala Kahyangan merupakan tempat Panembahan Senopati, seorang pembesar di Mataram bersemadi atau bertapa dengan satu keinginan menjadi seorang Raja. Setelah bertapa selama beberapa waktu, Panembahan Senopati akhirnya bisa menjalin sebuah komunikasi dengan makhluk penguasa Laut Selatan yang dikenal Kanjeng Ratu Kidul untuk membantu mewujudkan cita-citanya menjadi Raja Mataram. Sejarah membuktikan bahwa setelah bersemadi di Kahyangan, Panembahan Senopati berhasil memegang tampuk pimpinan sebagai Raja Mataram Pertama tanpa ada pertumpahan darah sedikitpun.
Ada beberapa petilasan yang ada di Obyek Wisata Alam Kahyangan yaitu :
Sela Gapit, merupakan dua buah batu besar yang saling berhimpit membentuk cetah yang digunakan sebagai jalan masuk menuju petilasan yang lain.
Sela Bethek, merupakan salah satu tempat bersemadi yang berupa batu besar yang dibagian bawahnya bisa digunakan untuk tempat berteduh. 
Sela Payung, merupakan tempat bersemadi Panembahan Senopati yang berupa batu besar dengan rongga besar di samping hingga bagian bawah sehingga dapat digunakan sebagai tempat berteduh.
Sela Gawok, merupakan batu besar dengan lobang di batu yang hanya cukup untuk satu orang bersemadi. 
Sela Gilang, merupakan batu datar yang dahulu digunakan oleh Panembahan Senopati menunaikan ibadah shalat lima waktu.
Kedung Pasiraman, merupakan tempat di aliran mata air Kahyangan yang digunakan Panembahan Senopati semadi kungkum (berendam).

Selo Payung Wisata Alam Kahyangan Dlepih


 Perburuan Batu Tasbih Panembahan Senopati

Ada kisah yang melegenda tentang  batu tasbih Panembahan Senopati yang hilang bertaburan di mata air Kahyangan yang terus diburu orang hingga sekarang karena dipercaya memiliki daya magis.     
Jaman dahulu ketika Panembahan Senopati sedang bersemadi dan ditemani oleh Kanjeng Ratu Kidul sang penguasa laut selatan, dikejutkan oleh kehadiran manusia, yang bernama Nyai Puju. Nyai Puju merupakan penduduk setempat yang sehari-hari bekerja keluar masuk kawasan Kahyangan. Hingga suatu hari melihat Panembahan Senopati bersemadi ditemani oleh Kanjeng Ratu Kidul yang merupakan sosok makhluk gaib. 

Terkejut dengan kehadiran Nyai Puju, Kanjeng Ratu Kidul menarik lengan Panembahan Senopati. Karena panik, Kanjeng Ratu Kidul tidak sengaja juga menarik tasbih Panembahan Senopati hingga putus talinya. Maka bertaburanlah batuan tasbih ini di aliran mata air Kahyangan. 
Kemudian Kanjeng Ratu Kidul berujar bahwa barang siapa menemukan batu  tasbih yang bertebaran ini maka ia akan mendapat suatu kebahagiaan. Dari legenda inilah kemudian banyak orang berburu batu tasbih Panembahan Senopati dengan mengunjungi Wisata Alam Kahyangan dan bersemadi disana. 
Penasaran dengan Wisata Alam Kahyangan Dlepih Kecamatan Tirtomoyo? Ayo rame-rame neng Wonogiri!

Lihat videonya di bawah ini :




Share:

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support