Kisah Mistis Hutan Jati Donoloyo Desa Watusomo Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri



pohon jati donoloyo
Besarnya Pohon Jati Hutan Donoloyo Slogohimo Kabupaten Wonogiri


Kisah mistis hutan Jati Donoloyo Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri  sudah tersiar sejak jaman dahulu. Sebuah hutan yang berada di Desa Watusomo Kecamatan Slogohimo yang terdiri dari ratusan pohon jati tua bahkan ada yang berumur 500 tahun.


Dikisahkan jaman dahulu awal berkembangnya agama Islam di Jawa, para wali ingin mendirikan sebuah Masjid sebagai sentral untuk syiar agama. Masjid ini berlokasi di Demak yang memang merupakan pusat dari berkembangnya agama Islam.

Kemudian para wali mengutus Sunan Kalijaga ini mengembara mencari pohon yang akan digunakan sebagai tiang untuk mendirikan Masjid Agung ini. Berkat kharomah Sang Sunan Kalijaga dapat melihat bayangan sebuah pohon besar yang sampai dapat dilihatnya dari Demak.


Merasa bahwa bayangan ini berasal dari sebuah pohon besar yang sedang dicarinya maka Sunan Kalijaga mencari dari mana asal bayangan pohon ini.

Dalam pencariannya Sunan kalijaga akhirnya menuju arah selatan Jawa, hingga tiba disebuah hutan jati diseberang sungai. Disinilah Sunan Kalijaga beristirahat, dan mendirikan sebuah Masjid yang sekarang dikenal sebagai Masjid Tiban Wonokerso di Baturetno. 


Sunan Kalijaga kemudian meneruskan perjalanan ke arah timur laut karena bayangan pohon yang dicarinya belum ketemu.


Setelah beberapa waktu melakukan perjalanan, Sunan Kalijaga akhirnya sampai di hutan Jati Donoloyo. Disinilah ternyata asal muasal bayangan pohon yang bisa terlihat hingga ke wilayah Demak. 


Akhirnya seraya mengucapkan syukur kepada Sang Khalik, Sunan Kalijaga menebang pohon Jati induk ini untuk dijadikan tiang utama Masjid Agung Demak. Sisa pangkal (Pok) pohon jati inilah yang sekarang dijadikan petilasan atau punden. 

Disekitar petilasan masih terdapat beberapa pohon Jati yang berukuran raksasa dengan diameter lebih dari 1 meter sehingga menambah aura spiritual yang kuat. 

Menurut juru kunci petilasan Donoloyo, Sunaro (49 tahun), mengatakan petilasan ini masih sering dikunjungi orang untuk bermunajat kepada Sang Khalik maupun hanya sekedar menenangkan batin yang sedang dirundung suatu masalah.


“Pohon jati yang tertua di hutan ini diberi nama Jati Petruk dan Jagal Abilawa yang memiliki diameter cukup besar” katanya.


Karena keunikannya, hutan Donoloyo telah ditetapkan sebagai Cagar Alam Donoloyo oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah yang mencakup area kurang lebih 9,2 hektare.


Bagi mereka yang ingin sekedar berwisata terdapat area parkir yang cukup luas, serta dilengkapi bangunan peristirahatan. Menikmati suasana hutan jati ini seakan membawa kita kepada suasana di masa lalu, terdapat pohon jati ukuran raksasa ditambah hawa sejuk dan angin semilir yang menenteramkan.


Seiring dengan usia pohon jati yang semakin tua dan rapuh, ada beberapa pohon yang tumbang karena akar pohon sudah lapuk dan akar muda belum kuat menyangga batang utama yang besar.


Apabila pohon tumbang maka pohon yang tumbang ini akan dibiarkan dan tidak ada seorangpun berani mengambil bahkan rantingnya sekalipun.


Hal ini karena kepercayaan masyarakat bahwa membawa pohon, ranting, daun dan apapun dari hutan ini akan celaka dan secara magis akan dikembalikan ke tempat semula.

Dan hingga sekarang kepercayaan ini masih begitu kuat dan tidak seorangpun berani melakukan pencurian di hutan jati ini.
 
Penasaran dengan Hutan Jati Donoloyo Wonogiri? Ayo Rame-Rame Neng Wonogiri!



Share:

Definition List

Unordered List

Support