Hujan yang melanda kabupaten Wonogiri selama 2 hari menyebabkan bencana alam berupa banjir, puting beliung dan tanah longsor di beberapa lokasi, Selasa (28/11). Fenomena hujan yang deras akibat siklon Cempaka yang terjadi di wilayah laut selatan.Dampak bencana banjir dan longsor yang terjadi Wonogiri yang berhasil dihimpun hingga Rabu malam (29/11) sebagai berikut :
Lokasi kejadian bencana berada di 19 Wilayah Kecamatan 67 Desa / Kelurahan dengan rincian kejadian sebagai berikut :
- Banjir berdampak di 92 titik lokasi
- Tanah Longsor berdampak di 51titik lokasi
- Pohon tumbang berdampak di 3 Lokasi
- Tanah Bergerak berdampak di 4 titik lokasi
Akibat kejadian beberapa rumah mengalami kerusakan yaitu ;
- Rumah rusak berat : 9 unit
- Rumah rusak ringan s/d sedang : 62 unit
- Rumah terendam : 417 unit
Korban yang meninggal dunia sebanyak 3 orang atas nama :
- Sriwati umur 40 tahun dengan alamat Bangli Rt 02/Rw 05 Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo
- Suyati umur 60 tahun dengan alamat Bangli Rt 02/Rw 05 Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo
- Wagiyah ( 75 th ) alamat Dusun Nglencung Rt 02/08 Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo
Sedangkan korban yang terluka sebagai berkut :
Satu orang luka berat Sudarno dengan alamat Dusun Nglencung Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo. Sedangkan kondisi jumlah pengungsi terakhir 1.100 jiwa yang dengan lokasi utama Balai Desa Dlepih dan Balai Desa Sukoharjo secara bertahap berkurang sebagai akibat lokasi permukiman sudah mulai surut.
Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah membentuk ICS dengan IC dipimpin langsung Bupati Wonogiri Joko Sutopo dengan dibawah koordinasi BPBD Kabupaten Wonogiri. Pendirian Posko Taktis di lokasi terdampak dan melakukan pemenuhan kebutuhan sehari-hari pengungsi mulai dari makanan, kebutuhan sarana MCK, selimut, dan tikar untuk istirahat.
Penetapan tanggap darurat ditetapkan mulai 29 November hingga 7 hari ke depan.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo dalam Rapat Penanggulangan Bencana pada Rabu pagi (29/11), juga mengintruksikan iventarisasi infrastruktur baik jalan jembatan dan lainnya yang mengalami kerusakan. Inventarisasi ini nantinya akan keluar data berapa biaya yang dibutuhkan untuk melakukan recovery infrastruktur agar mobilitas masyarakat kembali normal.