This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

HARI TANPA TEMBAKAU SEDUNIA

Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai hari Tanpa Tembakau Sedunia atau "World No Tobacco Day" (WNTD). Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia sebagai upaya dalam memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat dunia akan bahaya kesehatan akibat asap rokok sekaligus sebagai upaya menekan konsumsi rokok yang terus meningkat.

Hampir 80% dari lebih dari 1 miliar perokok di seluruh dunia, hidup di negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana beban penyakit dan kematian terkait tembakau adalah yang terberat, termasuk di Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2016, persentase rata-rata pengeluaran per kapita sebulan yang digunakan untuk memberli rokok adalah 6,72% atau nomer 4 terbanyak. Berdasarkan data Survei Indikator Kesehatan Nasional (SIRKESNAS) tahun 2016, prevalensi merokok secara nasional di Indonesia adalah 28,5%.

Di Indonesia upaya pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular dilakukan dengan ‘CERDIK’, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres. Upaya pengendalian tembakau dilakukan dengan penerbitan peraturan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR) oleh Pemerintah Daerah dan membentuk Aliansi Walikota/Bupati dalam Pengendalian Tembakau. Indikator program pengendalian penyakit tidak menular pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 adalah persentase kabupaten/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal pada 50% institusi pendidikan atau sekolah.

Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia dapat menjadi momentum membantu sosialisasi dampak buruk bagi kesehatan tubuh sekaligus menyelamatkan masa depan anak-anak dan keluarga dari paparan polusi para perokok. Sudahkah kita berkontribusi?

Sumber : dokterwikan.wordpress.com
Share:

KONDISI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS KABUPATEN WONOGIRI

Kondisi Geografis Dan Demografi Kabupaten Wonogiri

Dari segi geografis, Kabupaten Wonogiri memiliki luas wilayah 182.236,02 Hektar atau 5,59% luas wilayah Provinsi Jawa Tengah secara geografis terletak antara 7032’ dan 8015’ Lintang Selatan (LS) dan antara 110041’ dan 111018’ Bujur Timur (BT) dengan batas wilayah administrasi sebagai berikut:
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. 
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur. 
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pacitan Provinsi jawa Timur dan Samudra Indonesia. 
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 
Secara administrasi, Kabupaten Wonogiri terbagi atas 25 Kecamatan dengan 251 Desa dan 43 Kelurahan serta 2.306 Dusun/Lingkungan. 

Topografi Kabupaten Wonogiri sebagian besar tanahnya berupa perbukitan, dengan + 20% bagian wilayah merupakan perbukitan kapur, terutama yang berada di wilayah selatan Wonogiri. Sebagian besar topografi tidak rata dengan kemiringan rata-rata 300, sehingga terdapat perbedaan antara kawasan yang satu dengan kawasan lainnya yang membuat kondisi sumber daya alam saling berbeda. 

Gambaran Umum Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri Tahun 2017 sebanyak 1.095.829 jiwa, dengan jenis kelamin laki-laki lebih besar dari penduduk perempuan, yaitu penduduk laki-laki sebanyak 548.500 orang dan penduduk perempuan sebanyak 547.329 orang. 

Penduduk terbanyak di Kecamatan Wonogiri sebanyak 87.560 orang atau sebesar 7,99% dari total penduduk dan yang paling sedikit di Kecamatan Paranggupito sebanyak 18.895 orang atau 1,75% dari total jumlah penduduk. Sedangkan Jumlah Kepala Keluarga (KK) mencapai 358.300 KK sehingga secara rata-rata jumlah jiwa dalam 1 (satu) KK sebanyak3-4jiwa. 

Secara rinci jumlah KK dan Penduduk Menurut Kecamatan pada tahun 2017 sebagai berikut :

Jumlah Kepala Keluarga (KK) dan Penduduk
Menurut Kecamatan Tahun 2017



No.
Kecamatan
Jumlah KK
Jumlah Penduduk
%
Laki-Laki
Perempuan
Total

1
Pracimantoro
23.433
33.868
34.467
68.335
6,24%
2
Giritontro
7.657
10.760
11.253
22.013
2,01%
3
Giriwoyo
14.325
20.484
21.250
41.734
3,81%
4
Batuwarno
6.404
9.454
9.616
19.070
1,74%
5
Tirtomoyo
18.561
28.259
27.879
56.138
5,12%
6
Nguntoronadi
8.708
13.192
12.980
26.172
2,39%
7
Baturetno
16.444
24.648
24.847
49.495
4,52%
8
Eromoko
15.605
22.797
23.205
46.002
4,20%
9
Wuryantoro
9.688
13.719
14.300
28.019
2,56%
10
Manyaran
12.540
18.760
19.184
37.944
3,46%
11
Selogiri
15.143
24.257
24.149
48.406
4,42%
12
Wonogiri
27.740
43.762
43.798
87.560
7,99%
13
Ngadirojo
20.579
31.232
31.208
62.440
5,70%
14
Sidoharjo
14.415
22.627
22.601
45.228
4,13%
15
Jatiroto
13.786
21.906
21.403
43.309
3,95%
16
Kismantoro
12.967
20.890
20.394
41.284
3,77%
17
Purwantoro
18.681
29.567
28.966
58.533
5,34%
18
Bulukerto
11.389
18.176
17.988
36.164
3,30%
19
Slogohimo
17.443
27.808
27.383
55.191
5,04%
20
Jatisrono
21.153
33.685
33.018
66.703
6,09%
21
Jatipurno
12.691
20.565
19.979
40.544
3,70%
22
Girimarto
16.515
25.583
24.702
50.285
4,59%
23
Karangtengah
8.432
12.361
12.037
24.398
2,23%
24
Paranggupito
6.690
9.307
9.678
18.985
1,73%
25
Puhpelem
7.311
10.833
11.044
21.877
2,00%
Jumlah :
358.300
548.500
547.329
1.095.829
100,00%
Sumber : Dispendukcapil,tahun 2017

Data Penduduk Berdasarkan Tamatan Pendidikan Tahun 2017

No
Tingkat Pendidikan
Penduduk Tahun 2016
Penduduk Tahun 2017
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Tidak/Belum Sekolah
189.206
17,38%
193.222
17,63%
2
Tidak Tamat SD/Sederajat
146.913
13,68%
145.549
13,28%
3
Tamat SD/MI/Sederajat
378.888
34,81%
376.873
34,39%
4
Tamat SMP/MTs/Sederajat
190.829
17,53%
194.137
17,72%
5
Tamat SLTA/Sederajat
148.593
13,65%
152.752
13,94%
6
Tamat D1/D2
4.836
0,44%
4.808
0,44%
7
Tamat D3
7.798
0,72%
8.021
0,73%
8
Tamat D4/S1
18.312
1,68%
19.375
1,77%
9
Tamat S2
992
0,09%
1.058
0,10%
10
Tamat S3
27
0,002%
34
0,00%
Jumlah :
1.086.394
100,00%
1.095.829
100,00%
Sumber data :Dispendukcapil, Tahun 2017

Jumlah penduduk dilihat dari aspek kualitas tingkat pendidikan, selama periode 2016-2017 menunjukkan terjadinya perubahan. Penduduk usia di atas 10 tahun yang tidak/ belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat SD mengalami kenaikan dari 336.119 orang pada tahun 2016 menjadi 338.771 orang pada tahun 2017 atau meningkat sebesar 0,78% yang diakibatkan oleh bertambahnya jumlah penduduk yang sekolah. Disisi lain penduduk usia diatas 10 tahun yang memiliki ijasah tertinggi SD/ MI/ sederajat, SMP/ MTs/ sederajat, SLTA/ sederajat, mengalami kenaikan dari 717.310 orang di tahun 2016 menjadi 723.762 orang pada tahun 2017 atau meningkat sebesar 0,75%, sedangkan yang tamat D1/D2, D3,S1 S2 dan S3 juga mengalami peningkatan dari 31.965 orang di tahun 2016 menjadi 33.296 orang atau meningkat 4,00%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengenyam pendidikan telah mengalami perkembangan, selain karena kebijakan pemerintah yang terus menggalakkan urusan wajib di bidang pendidikan antara lain melalui Program Pendidikan Anak Usia Dini; Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; Program Pendidikan Non Formal; Program Pendidikan Luar Biasa; Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; Program Pelayanan Pendidikan Masyarakat Miskin dan lain-lain. 

Dari tingkat pendidikan penduduk yang masih relatif rendah tersebut berpengaruh terhadap mata pencaharian, sebagaimana tabel dibawah ini:


Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2017

No
Jenis Pekerjaan
Jumlah Penduduk
%
1
Belum / Tidak bekerja
165.327
15,09
2
Industri
6.103
0,56
3
Konstruksi
4.556
0,42
4
Mengurus Rumah Tangga
124.038
11,32
5
Pedagang
51.497
4,70
6
Petani
292.093
26,65
7
Peternak
753
0,07
8
Pelajar / Mahasiswa
176.979
16,15
9
PNS
12.873
1,17
10
T N I
405
0,04
11
Pensiunan
7.665
0,70
12
POLRI
687
0,06
13
Transportasi
6.792
0,62
14
Lainnya
246.061
22,45
Jumlah :
1.095.829
100


Sumber data : Dispendukcapil,Tahun 2017

Dari data penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dari total jumlah penduduk sebagian besar sebagai petani yaitu sebanyak 26,25% dan sebanyak 22,45% bekerja pada bidang lain diantaranya meliputi Jasa-jasa (tukang cukur,tukang batu, tukang jahit, penata rambut, tukang kayu dan lain-lain); buruh harian (buruh harian lepas, buruh tani, buruh perkebunan, buruh nelayan, buruh peternakan dan 
lain-lain); pembantu rumah tangga; seniman; tabib dan lain-lain.

Share:

Definition List

Unordered List

Support