This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

CUTI BERSAMA DAN JADUAL LIBUR TAHUN 2020

Liburan dan Cuti Bersama Tahun 2020


Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama yang disepakati antara lain:
  • 1 Januari, Tahun Baru 2020 Masehi
  • 25 Januari, Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili
  • 22 Maret, Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
  • 25 Maret, Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1942
  • 10 April, Wafat Isa Al Masih
  • 1 Mei, Hari Buruh Internasional
  • 7 Mei, Hari Raya Waisak 2564
  • 21 Mei, Kenaikan Isa Al Masih
  • 24-25 Mei, Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah
  • 1 Juni, Hari Lahir Pancasila
  • 31 Juli, Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah
  • 17 Agustus, Hari Kemerdekaan RI
  • 20 Agustus, Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah
  • 29 Oktober, Maulid Nabi Muhammad SAW
  • 25 Desember, Hari Raya Natal
Cuti bersama sebagai berikut:
Tanggal 22, 26 dan 27 Mei (Hari Jumat, Selasa dan Rabu), Cuti bersama untuk Hari Raya Idul Fitri.
Tanggal 24 Desember (Hari Kamis), Cuti Bersama untuk Hari Raya Natal.
Share:

PENGHARGAAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016 - 2019

Penghargaan Implementasi Sistem Resi Gudang Dari Menteri Perdagangan RI

Penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri selama tahun 2016-2019  sebagai berikut :
  1. Badan Publik Terbaik II Se-Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 dalam pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah.
  2. Penghargaan Adipura Buana Sebagai Kota Layak Huni Tahun 2016 dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
  3. Penerima Lencana Emas Kabupaten Pro Investasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
  4. Penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas penilaian Laporan Keuangan Tahun 2015 dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
  5. Akreditasi Paripurna RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 Dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit
  6. Wahana Tata Nugraha Tahun 2016 dari Kementrian Perhubungan atas Tata Kelola Lalu Lintas Terbaik.
  7. Penghargaan Kabupaten Peduli HAM Tahun 2016 dari Menteri Hukum dan HAM RI
  8. Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2017 dari Kementrian Perhubungan atas tata kelola lalu lintas terbaik.
  9. Penghargaan Penerima Opini Wajar Tanpa Pengecualian Tahun 2017 atas penilaian Laporan Keuangan Tahun 2016 dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
  10. Penghargaan Adipura Buana Tahun 2017 dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
  11. Sertifikat ISO 9001 yang diterima Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wonogiri sebagai pengakuan standar manajemen mutu tahun 2017
  12. Penghargaan Kabupaten Peduli HAM Tahun 2017 dari Menteri Hukum dan HAM RI
  13. Penghargaan dari KPK kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri sebagai Lembaga Dengan Implementasi e-LHKPN Terbaik Tahun 2017.
  14. Penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian Tahun 2018 atas penilaian Laporan Keuangan Tahun 2017 dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
  15. Penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 dengan Predikat B (Nilai 61,91) dari Kemen-Pan RB RI
  16. Sertifikat ISO 9001 yang diterima Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wonogiri sebagai pengakuan standar manajemen mutu Tahun 2018.
  17. Penghargaan Kabupaten Peduli HAM Tahun 2018 dari Menteri Hukum dan HAM RI
  18. Penghargaan Penerima Opini Wajar Tanpa Pengecualian 2019 atas penilaian Laporan Keuangan Tahun 2018 dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
  19. Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Berkelanjutan tingkat Nasional Tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan RI
  20. Penghargaan Adipura Sebagai Kota kecil terbersih Tahun 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
  21. Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tanpa Catatan 2019 Sebagai Dari Kementrian Pehubungan Republik Indonesia
  22. Penghargaan Anugerah Iptek dan Inovasi 2019 dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Juara 1 Tinggi Kategori Budhipraja Kabupaten
  23. Pembina Pelayanan Publik 2019 Kategori Sangat Baik dari KemenPan RB Republik Indonesia
  24. Sertifikat ISO 9001 yang diterima Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wonogiri sebagai pengakuan standar manajemen mutu Tahun 2019.
  25. Anugerah Indeks Daya Saing Daerah Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 sebagai Juara Pertama Dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
  26. Penghargaan Implementasi Sistem Resi Gudang 2019 dari Kementerian Perdagangan RI.
Share:

MISTERI RAMALAN JAYABAYA YANG TERBUKTI BENAR (7)

Misteri Ramalan Jayabaya Terbukti Benar
Berikut adalah ramalan Jangka Jayabaya yang terbukti benar (Bagian 7) :
  1. Wong wadon ilang kawirangane (Perempuan hilang rasa malunya) Fenomena dalam ralaman Jayabaya tentang perempuan kali ini begitu tepat. Era keterbukaan saat ini menyajikan suatu fenomena banyak yang hilang rasa malunya. Apalagi dengan adanya media sosial semakin memudahkan mereka kaum perempuan menunjukkan sesuatu yang seharusnya bukan untuk konsumsi publik.
  2. Wong lanang ilang kaprawirane (Laki-laki kehilangan sifat ksatria). Kebalikan dari sifat perempuan yang hilang rasa malunya, para lelakinya justru kehilangan sifat kesatrianya. Hilang sifat kepemimpinannya. Mereka justru menunjukkan sifat lemah dan lembek layaknya perempuan.
  3. Akeh wong lanang ora duwe bojo (Banyak lelaki tidak mau beristri) Mungkin ramalan ini terkait dengan tuntutan urusan dunia yang begitu berat bisa dipenuhi seorang lelaki. Bisa juga karena lelaki tersebut sibuk bekerja sehingga lupa bahwa umurnya tidak lagi muda dan bahkan tidak lagi memikirkan berkeluarga.
  4. Akeh wong wadon ora setya marang bojone (Banyak istri yang selingkuh dengan lelaki lain) Fenomena ini banyak terjadi di sekitar kita. Tanpa sepengetahuan suami, banyak istri berbuat serong dengan lelaki lain. 
  5. Akeh wong wadon ngedol awake (Banyak perempuan menjual tubuhnya) Fenomena ramalan Jayabaya ini sangat tepat menggambarkan kondisi era modern terkini. Karena tuntutan kebutuhan hidup yang semakin meningkat, banyak perempuan dengan cara mudah dan singkat memperolehnya dengan menjual tubuhnya pada lelaki hidung belang. (bersambung...)

Share:

MISTERI RAMALAN JAYABAYA YANG TERBUKTI BENAR (6)

Misteri Ramalan Jayabaya Yang Terbukti Benar

Berikut adalah ramalan Jangka Jayabaya yang terbukti benar (Bagian 6) :

  1. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka (Mengumbar nafsu angkara murka, mengedepankan durhaka/keburukan) Ramalan Jayabaya ini sangat tepat menggambarkan fenomena yang terjadi di negara kita. Kita banyak dipertontonkan tingkah polah kelompok tertentu yang tujuan utamanya adalah membuat kekacauan di negara yang terbukti sudah damai ini. Dengan sangat terbuka mereka mengumbar nafsu angkara murka dan mengedepankan keburukan.
  2. Wong bener thenger-thenger (Manusia yang berbuat benar justru termangu-mangu) Manusia yang sebenarnya berbuat kebaikan justru ia termangu dan heran. Kebaikan dan kebenaran yang telah dilakukan justru tidak dianggap baik oleh yang lain. 
  3. Wong salah bungah, Wong apik ditampik (Manusia berbuat salah justru gembira, sebaliknya manusia baik-baik justru ditolak keberadaannya) Ramalah Jayabaya ini sangat tepat dalam berbagai kasus yang terjadi di negara kita. Orang yang sudah jelas berbuat kejahatan baik itu korupsi yang menyengsarakan rakyat ketika tertangkap dan diproses hukum justru mereka berpose tersenyum tanpa ada rasa malu dan menyesal sedikitpun. Itulah polah tingkah manusia jaman kini di negara kita. Miris. Sebaliknya manusia yang sebenarnya berbuat kebaikan justru di tolak mungkin karena beda arah politik saja. 
  4. Wong jahat munggah pangkat, wong agung kasinggung (Orang atau manusia yang sebenarnya ijahat hatinya jsutru diberi pangkat dan kedudukan. Sedangkan manusia yang baik justru tersingkir) Banyak kasus terutama fenomen politik yang mempertontonkan adegan yang sangat ironis. Manusia jahat justru mendapat kedudukan senagkan manusia baik tersingkirkan.
  5. Wong olo kapujo (Manusia yang buruk kelakuannya justru dipuja dan di jadikan pemimpin). Inilah ramalan Jayabaya yang terjadi di negara kita. Sudah jelas seseroang itu buruk hati dan pikirannya justru mereka malah memuja dan menjadikan pemimpin. Jelas sudah apa yang mereka yang menajadi pengukutnya berbuat keonaran, kerusuhan dan merusak kedamaian yang sudah terjalin selama ini. (Bersambung....)
    Share:

    MISTERI RAMALAN JAYABAYA YANG TERBUKTI BENAR (5)

    Kelakuan aneh manusia di era milenial sesuai Ramalan Jayabaya

    Berikut adalah ramalan Jangka Jayabaya yang terbukti benar (Bagian 5) :

    1. Akeh Pangkat Sing Jahat Lan Ganjil (Banyak jabatan untuk berbuat jahat dan tidak lazim) Ramalan Jayabaya ini mungkin berkaitan dengan birokrasi yang masih belum ideal. Banyak sekali jabatan yang hanya sekedar mengakomodir kelompok kepentingan bukan atas dasar kebutuhan suatu pemerintahan. Sangat fenomenal sekali ramalan Jayabaya terkait dengan situasi birokrasi kita. Sangat tepat dan jenius.
    2. Akeh kelakuan sing ganjil (Banyak sekali perbuatan yang tidak lazim) Banyak tingkah polah aneh manusia jaman milenial. Dengan adanya kemajuan teknologi, memberikan rangsangan seseorang berbuat hal yang tidak lazim. Bahkan perbuatannya terkadang diluar nalar dan etika. Banyak sekali contohnya, seorang pejabat tanpa rasa malu mempertontonkan perbuatan mesumnya kepada orang lain melalui perangkat gadgetnya dan masih banyak lagi.
    3. Wong Apik-Apik Padha Kepencil (Orang baik-baik justru tersingkir) Manusia baik-baik di era terkini tidak selamanya memiliki nasib yang mujur. Justru banyak manusia dengan sifat baik malah berujung kemalangan. 
    4. Akeh wong nyabut gawe apik-apik malah padha isin (Banyak manusia yang bekerja baik-baik justru malu) Fenomena ini terjadi karena hasil yang didapatkan dari pekerjaan baik-baik kalah dengan pekerjaan lainnya yang menjanjikan hasil lebih banyak padahal semua mengetahui pekerjaan tersebut termasuk buruk.
    5. Luwih Utama Ngapusi (Lebih utama melakukan kebohongan) Fenomena yang terjadi ditengah masyarakat, lebih mengutamakan kebohongan untuk mendapatkan sesuatu hasil. 
    6. Wegah Nyambut Gawe, Kepengin Urip Mewah (Tidak mau susah payah bekerja, kepingin hidup bermewah-mewah) Fenomena hidup mewah dengan tidak mau bekerja keras menjadi impian manusia saat ini. Sehingga mereka banyak yang menjadi korban penipuan, dengan modal kecil bisa mendapatkan hasil berkali lipat tanpa bekerja. (bersambung.....)
      Share:

      MISTERI RAMALAN JAYABAYA YANG TERBUKTI BENAR (4)

      Semadi Perenungan Diri Ramalan Jayabaya

      Berikut adalah ramalan Jangka Jayabaya yang terbukti benar (Bagian 4) :

      1. Lali Kamanungsan (Lupa jati diri kemanusiaan)Banyak sifat manusia era modern ini melupakan jati dirinya sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia sekaligus lemah. Mungkin karena sifat sombong dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan yang menjadikan seakan manusia memiliki kekuasaan atas segalanya. Inilah ramalan Jayabaya yang begitu cerdas menggambarkan fenomena kehidupan. 
      2. Lali Kabecikan (Lupa akan kebaikan)Banyak manusia melupakan kebaikan yang telah ia terima. Mungkin saja manusia saat ini kurang bersyukur atas apa yang diterima. 
      3. Lali Sanak Lali Kadang (Lupa sanak saudara)Manusia juga banyak melupakan sanak saudaranya. Yang ada mungkin hanya kepentingan masing-masing sehingga sering kali dalam mencapainya melupakan hubungan persaudaraan.
      4. Akeh Bapa Lali Anak (Banyak Bapak melupakan anaknya)Fenomena ini banyak makna. Kehidupan manusia sekarang banyak disuguhkan kesenangan yang mampu membuat lupa anak dan istri. Bahkan demi mengejar kesenangan pribadi tega meninggalkan anaknya tanpa di urusnya. 
      5. Akeh Anak Wani Nglawan Ibu (Banyak anak berani melawan ibunya sendiri)Manusia yang diliputi sifat sombong dan berkuasa akan dengan mudah melawan apapun, termasuk ibu yang melahirkannya. 
      6. Nantang Bapa (Melawan Bapaknya sendiri)Banyak fenomen manusia saat ini berani melawan Bapaknya sendiri. Ia lupa bahwa yang merawat dan membesarkan dengan penuh perjuangan adalah Bapaknya. Setelah ia cukup kuat dan berkuasa lupa kebaikan orangtua bahkan menentangnya.
      7. Sedulur pada cidra (Sesama saudara saling menghianati)Ramalan Jayabaya ini berkaitan erat dengan kepentingan masing-masing individu khususnya terkait dengan harta dan kedudukan. Mereka menghalalkan segala cara untuk meriahnya meskipun harus dengan cara menghanati saudara sedarah sendiri. (bersambung...)
          Share:

          MISTERI RAMALAN JAYABAYA YANG TERBUKTI BENAR (3)

          Semadi Perenungan Diri Ramalan Jayabaya

          Berikut adalah ramalan Jangka Jayabaya yang terbukti benar (Bagian 3) :
          1. Akeh janji ora ditetepi (Banyak janji yang diabaikan / tidak ditepati)
            Era yang serba tidak menentu ini, banyak sekali janji yang pernah diucapkan tidak ditepati. Banyak sisi kehidupan manusia dengan berbagai profesi melanggar janjinya. Mulai seorang kekasih pada pasangannya, seorang politisi dengan janji politiknya, pejabat dengan janji jabatannya, rekan bisnis dengan mitra kerjanya dan masih banyak lagi.  
          2. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dewe (Banyak orang berani  melanggar sumpahnya sendiri)
            Fenomena sekarang banyak orang dengan sangat mudah dan berani tanpa takut dosa melanggar sumpahnya sendiri. Apapun jenis profesinya, seseorang dijaman kini seakan tidak mengenal dosa. Semua yang diucapkan dilanggar. 
          3. Manungsa padha seneng nyalah (Manusia suka menyalahkan)
            Jaman demokrasi sekarang ini, menjadi ajang bagi sebagian orang dengan seenak hati menyalahkan orang lain, terlebih jika pemerintah berbuat yang tidak sejalan dengan keinginannya. Fenomena menebarkan hoaks atau berita bohong yang cenderung menyalahkan pihak lain begitu marak terjadi. Yang memprihatinkan membawa simbol agama untuk menguatkan pendapatnnya. Ramalan Jayabaya begitu tepat menggambarkan kondisi saat ini.
          4. Ora ngendhahake hukum Hyang Widhi (Tidak memperdulikan hukum Sang Hyang Widhi)
            Kelakuan manusia jaman sekarang tidak mau peduli dengan hukum Tuhan. Bahkan dengan dalih membela agama, akan berbuat yang menimbulkan kesengsaraan dan kerusakan, sama sekali tidak mencerminkan kasih sayang Tuhan. Mereka lupa bahwa hukum Tuhan bersifat universal dengan dasar nilai-nilai kemanusiaan. Inilah yang ditakutkan pada ramalan Jayabaya.
          5. Barang jahat diangkat-angkat (Suatu hal yang buruk dan sudah paham bahwa itu jahat malah disanjung)
            Ramalan Jayabaya yang satu ini begitu tajam. Sangat tepat menggambarkan kondisi dunia terutama di timur tengah yang efeknya hingga ke negara kita. Fenomena kelompok radikal yang mengatasnamakan agama dengan pemahaman yang jelas salah dan jahat tetapi banyak yang bersimpati dan mendukungnya. Seakan hanya  mereka yang mempunyai hak atas kebenaran didunia dan mengatasnamakan Tuhan Maha Pengasih.
          6. Barang suci dibenci (Suatu hal yang baik dan sebenarnya suci justru dibenci)
            Suatu hal yang sebenarnya mengandung kebenaran hakiki dan memiliki kesucian justru banyak orang yang membenci. Manusia sekarang lebih tertarik pada bungkus dan simbolisasi daripada esensi dan makna sejati sebuah nilai - nilai Ketuhanan. Tetapi itulah yang tengah terjadi pada era sekarang.
          7. Akeh wong ngutamake dhuwit (Banyak manusia mengutamakan harta)
            Ramalan Jayabaya yang satu ini kita akui sudah terbukti. Banyaknya kebutuhan hidup telah membutakan hati manusia semakin rakus dan berorientasi pada penumpukan harta benda.(Bersambung....)
            Share:

            MISTERI RAMALAN JAYABAYA YANG TERBUKTI BENAR (2)

            Semadi Perenungan Diri Ramalan Jayabaya

            Berikut adalah ramalan Jangka Jayabaya yang terbukti benar (Bagian 2) :

            1. Bumi saya suwe saya mengkeret (Bumi semakin lama semakin mengecil)
              Kemajuan teknologi memungkinkan orang semakin mudah dalam berkomunikasi. Hal ini juga yang menyebabkan ruang, jarak dan waktu semakin dekat dan singkat. Mungkin inilah gambaran sang pujangga yang meramalkan bahwa bumi semakin mengecil karena tidak ada lagi jarak yang menjadi penghalang sehingga seakan bumi semakin kecil.  
            2. Sekilan bumi dipajeki (Setiap jengkal tanah dibebani pajak)
              Obyek pajak saat ini sangat kompleks. Istilah setiap jengkal tanah dibebani pajak, memiliki makna bahwa setiap obyek yang berpotensi menghasilkan materi akan dibenani pajak. Jadi benarlah ramalan Jayabaya bahwa Sekilan bumi dipajeki.
            3. Jaran doyan mangan sambel (Kuda suka makan sambal)
              Ramalan ini berkaitan dengan hewan peliharaan yang suka dimanja pemiliknya. Fenomena ini terjadi di era sekarang, banyak sekali pemilik hewan peliharaan memperlakukan dengan berlebihan bahkan rela mengeluarkan begitu banyak uang untuk binatang. 
            4. Wong wadon nganggo pakaian wong lanang (wanita berpakaian layaknya pria)
              Perempuan berdandan layaknya pria. Ramalan ini menunjukan adanya pergeseran tata nilai berkaitan dengan identitas perempuan dan lelaki. Fenomen LGBT banyak menyeruak dalam lingkup sisi kehidupan masyarakat. 
            5. Iku tandane wong bakal nemoni wolak waliking jaman (Itu berarti orang akan menemui jaman dunia yang serba terbalik).
              (bersambung.....) 
            Share:

            MISTERI RAMALAN JAYABAYA YANG TERBUKTI BENAR

            Semadi Perenungan Diri Ramalan Jayabaya
            Ramalan Jayabaya atau sering disebut Jangka Jayabaya merupakan karya pujangga Jawa sekaligus Raja Kediri yaitu Prabu Jayabaya. Asal muasal Ramalan Jayabaya dapat ditemukan dalam Kitab Musasar gubahan Sunan Giri Prapen pada tahun saka 1535 atau 1613 masehi. 

            Hingga kini ramalan Jangka Jayabaya sangat misterius karena banyak yang menjadi kenyataan. Bagaimana mungkin seorang pujangga yang hidup ratusan tahun silam mampu memberikan gambaran tentang kehidupan dimasa kini yang sangat cocok dengan isi ramalannya?

            Mungkin inilah kehebatan spiritual para pujangga jaman dahulu. Bukan karena teknologi tetapi sebuah mata batin yang mampu menembus dimensi waktu jauh melampaui masanya. Bagi generasi milenial  pengetahuan tentang karya sastra dan spiritual menjadi hal yang sangat asing. Mungkin generasi sekarang akrab dengan teknologi yang menyajikan hidup yang begitu praktis dan mudah. 

            Jarang generasi sekarang sudi mempelajari sejarah leluhurnya.  Yang memiliki akar budaya yang sarat nilai norma dan ragam dinamika kehidupan. Ramalan Jangka Jayabaya meskipun hanya berisi kalimat yang sederhana, akan tetapi sarat makna.  Sangat cocok menggambarkan kehidupan di era kini.

            Berikut adalah Ramalan Jayabaya yang terbukti benar di jaman sekarang :

            1. Besuk yen ana kreta tanpa jaran (Suatu saat nanti ada kereta tanpa ditarik oleh kuda).
              Ramalan itu kini sudah terbukti, karena sudah banyak ditemukan kereta atau kendaraan yang bisa berjalan tanpa ditarik kuda atau memiliki mesin. Bahkan sekarang sudah ditemukan mobil listrik sehingga lebih praktis karena kendaraan tanpa mesin bisa berjalan. 
            2. Tanah Jawa Kalungan Wesi ( Tanah Jawa berkalung besi)
              Bermakna suatu saat pulau Jawa akan di pasang besi atau rel kereta api. Dan ternyata ramalan ini tepat menggambarkan bahwa pulau Jawa sudah terhubung dengan rel kereta api mulai dari ujung barat hingga timur. 
            3. Perahu mlaku ing duwur awang-awang (Perahu berjalan di atas awan)
              Gambaran seorang pujangga yang sangat tepat di era kini, yaitu sudah ditemukannya peawat terbang yang mampu menembus angkasa. 
            4. Kali Ilang Kedunge (Sungai kehilangan mata airnya)
              Ramalan tentang kerusakan alam yang begitu masif. Sang pujangga menggambarkan bahwa suatu saat nanti sungai - sungai akan kehilangan mata air sehingga kering. Terbukti bahwa sungai sekarang banyak mengalami kerusakan akibat sedimentasi dan penebangan hutan sehingga tidak ada air mengalir. 
            5. Pasar ilang kumandhang (Pasar kehilangan pamor)
              Di era digital sekarang ini, ternyata sudah dapat di bayangkan oleh sang pujangga. Banyak sekali Pasar tradisional yang sepi pembeli karena sudah ada transaksi via online. Kita akan begitu takjub bagaimana mungkin sang pujangga mampu berangan - angan jauh melebihi jamanya sehingga sangat tepat menggambarkan perubahan jaman dan mungkin saja tidak ada dalam benak ahli ekonomi modern abad 21. 
            6. Iku tandha yen tekan jaman Jayabaya (Itulah tanda kalo sudah dekat dengan Jaman Jayabaya)
              .....Bersambung.
            Share:

            MISTERI GUNUNG PEGAT WONOGIRI

            Gunung Pegat Wonogiri 

            Banyak sekali tempat misterius yang ada di Kabupaten Wonogiri. Sebagian besar berupa petilasan tokoh yang dikenal memiliki kesaktian. Ada juga tempat yang memang dikenal angker dengan bumbu cerita mitos.  Selain itu, faktanya sebagian masyarakat sangat percaya alam gaib itu ada. 

            Salah satu tempat yang dipercaya memiliki nuansa magis adalah Gunung Pegat Wonogiri. Lokasinya  di Desa Ngadiroyo Kecamatan Nguntoronadi.  Tempat ini berupa dua bukit yang dipisahkan karena proses pembanguan jalan raya Wonogiri - Pacitan pada tahun 1967-an. Jalan ini merupakan pengalihan jalur utama karena proses pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.

            Dari mitos yang berkembang, Gunung Pegat Wonogiri pantang dilewati oleh calon pengantin dan pengantin yang belum berumur 35 hari. Jika hal ini dilakukan ada sebagian masyarakat yang percaya akan terjadi hal buruk menimpa rumah tangga calon pengantin atau pengantin baru. Untuk menghindari aura buruk tempat ini, masyarakat memilih menghindari jalur ini. Alternatif jalur yaitu melalui jalur Gebang - Ngadiroyo maupun melewati jalur Beji tembus Ngadipiro Nguntoronadi. 

            Mitos Gunung Pegat yang misterius menurut berbagai sumber, dikisahkan pada jaman dahulu ada sesosok makhluk penunggu yang bernama Mbah Glondor. Konon ceritanya, penunggu disini tidak senang melihat pasangan pengantin baru yang berbahagia, Ia meninggal dalam keadaan sengsara sehingga selalu mengganggu orang yang berbahagia yang melewati wilayahnya. 

            Ada juga, mitos lainnya yaitu kisah pertapaan Putra Kanjeng Jombang di Gunung Pegat. Pada saat itu, ia berubah menjadi ular yang sangat besar. Apes, masyarakat yang mengetahui keberadaan sang ular jelmaan menangkap dan mengulitinya. Sang ular jelmaan marah dan mengutuk setiap pengantin baru yang melewati Gunung Pegat Wonogiri. Untuk menolak kutukan, ada beberapa masyarakat percaya dengan melepas ayam cemani yang berwarna hitam. 

            Hingga kini kebenaran mitos ini masih menjadi misteri. Ada beberapa masyarakat lebih memilih jalan aman dengan tidak melewati ketika punya hajat menjadi pengantin baru. Wallahu A'lam bish shawab.

            Penasaran keberadaan Gunung Pegat Wonogiri? Ayo rame-rame neng Wonogiri!


             
            Share:

            WADUK PARANGJOHO EROMOKO WONOGIRI

            Waduk Parangjoho Eromoko
            Waduk Parangjoho Wonogiri terletak di Desa Parangjoho Kecamatan Wonogiri yang dapat ditempuh kurang lebih 2 Km arah barat Kota Kecamatan Eromoko.  Waduk Parangjoho dibangun pada tahun 1980-an di era Presiden RI Ke-2 HM Soeharto. Pada saat itu, ada beberapa proyek strategis nasional yang berupa bendungan di Kabupaten Wonogiri, seperti Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Waduk Song Putri, serta inisiasi rencana pembangunan Waduk Pidekso.

            Data Teknis Waduk Parangjoho Eromoko adalah sebagai berikut :
            • Lokasi : Desa Parangjoho Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah
            • Sumber air : Sungai Tukluk dan Sungai Tempuran. 
            • Luas Bendungan : 20, 43 Km2
            • Elevasi : 196 m
            • Volume : 1.583.000 m3
            • Luas layanan irigasi : 522 Ha.
            • Fungsi : Sumber air irigasi dan Pariwisata (belum terkelola dengan baik)


            Keberadaan Waduk Parangjoho sangat berperan dalam menyokong produksi pertanian terutama daerah kecatana Eromoko. Dengan pasokan air sepanjang tahun waduk tidak pernah kering hanya saat ini daya tampung air mulai menyusut karena laju sedimentasi. 

            Waduk Parangjoho Eromoko memiliki pemandangan cukup indah, dengan perpaduan antara perbukitan dan air waduk yang jernih sehingga sangat cocok dijadikan tempat wisata atau sekedar tempat melepas penat disela kesibukan harian. 

            Penasaran dengan Waduk Parangjoho? Ayo Rame-Rame Neng Wonogiri!

            Share:

            MISTERI RUMAH TIBAN BUBAKAN GIRIMARTO

            Rumah Tiban Bubakan Girimarto

            Rumah Tiban Bubakan merupakan petilasan Raden Mas Said. Berlokasi di Desa Bubakan Kecamatan Girimarto.  Rumah misterius ini dipakai ketika berjuang melawan keraton Yogyakarta yang telah bersekutu dengan kompeni Belanda.

            Rumah Tiban Bubakan Girimarto berupa rumah sederhana dengan atap ijuk atau rumput ilalang. Rumah ini sudah direnovasi karena telah mengalami kerusakan akibat di makan usia. Dari bentuk fisik masih menyisakan beberapa bagian rumah yang masih asli, yaitu atap, konstruksi tiang utama dan batu tempat semadi Raden Mas Said. 

            Di tempat ini masih tersimpan beberapa pusaka peninggalan Raden Mas Said. Pusaka masih tetap dirawat dan dijamas /disucikan bersamaan dengan event Jamasan Pusaka Mangkunegaran yang biasa digelar di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. 

            Berdasarkan kisah yang terpajang di rumah tiban ini, tempat ini merupakan tempat persinggahan Raden Mas Said ketika  terjadi penyerangan ke keraton Yogyakarta bersama prajuritnya. 

            Selama perjalanan dari Desa Bubakan lalu melewati desa Cendani, perjalanan seperti dituntun oleh kekuatan gaib. Burung-burung dandang yang jumlahnya ratusan berdiri di tepian selokan yang ada di sepanjang jalan yang dilewati Pangeran Sambernyowo. Burung-burung tersebut berdiri tanpa suara di depan barisan Pangeran Sambernyowo, dan setiap kali pangeran dan pasukannya selesai melewati mereka, burung-burung itu akan terbang mendahului dan berdiri lagi di depan barisan. Begitu seterusnya sampai tiga kali.

            Kehadiran burung-burung itu dianggap oleh Ki Kudanawarsa sebagai pertanda buruk. Beliau menyarankan kepada Pangeran Sambernyowo untuk membatalkan rencananya menyerang Jogja. Tapi bukannya menyerah justru Pangeran Sambernyowo malah memerintahkan untuk mempercepat penyerangan.

            Tak ada yang mengira bahwa Pangeran Sambernyawa akan seberani itu menyerang Jogjakarta. Hal tak terduga inilah yang justru menguntungkan Pangeran Sambernyowo. Serangan Raden Mas Said ini membuat pihak kompeni Belanda mengalami kerugian cukup banyak. Karena itulah kumpeni Belanda kemudian mendesak Sultan Jogja untuk menangkap Raden Mas Said. 

            Tapi Jogja lantas mendapat bala bantuan dan akhirnya Pangeran Sambernyawa menarik mundur pasukan dan berada di Ngadirejo. Singkat cerita, Sunan selanjutnya membujuk Pangeran Sambernyawa untuk kembali ke Solo mengajak Raden Mas Said berunding dengan menjemputnya di Pesanggrahan Tunggon yang ada di dekat Bengawan tanggal 4 Jumadilakir 1682. Perundingan inilah yang kemudian melahirkan kerajaan Mangkunegaran.

            Pangkalan di desa Bubakan yang sudah dianggap berjasa memberangkatkan pasukan Pangeran Sambernyowo untuk menyerang Jogja selanjutnya ditandai oleh pihak Mangunegaran lantaran dianggap sudah ikut berjasa atas berdirinya Istana Mangkunegaran.

            Hingga saat ini Rumah Tiban Bubakan masih dijaga oleh Juru Kunci penderek Keluarga Mangkunegaran. 

            Penasaran dengan Rumah Tiban Bubakan Girimarto? Ayo rame-rame neng Wonogiri!


            MISTERI GUNUNG PEGAT WONOGIRI
            MISTERI RAMALAN JAYABAYA YANG TERBUKTI BENAR
            MISTERI SENDANG SIWANI



            Share:

            INFO CPNS 2019 PEMKAB WONOGIRI

            PNS Pemkab Wonogiri 
            Berdasarkan Keputusan Permenpan dan RB Nomor 659 Tahun 2019 Tanggal : 27 September 2019 Tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2019 dan Keputusan Bupati Wonogiri Nomor : 800/7063 Tanggal : 06 November 2019 Tentang   Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2019, dibuka kesempatan bagi Putra/Putri terbaik Warga Negara Republik Indonesia yang berminat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri, dengan ketentuan sebagai berikut :
            (Dapat download link berikut ini : )

            PENGUMUMAN CPNS PEMKAB WONOGIRI 2019

            Tanpa Dipungut Biaya. Hati-Hati Terhadap Penipuan.

            Sekretariat Pengadaan CPNS Daerah Pemerintah Kabupaten Wonogiri :
            Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Wonogiri.
            Kompleks Kantor Setda Kabupaten Wonogiri
            Jln. Kabupaten No. 4-5 Wonogiri Kode Pos :  57612 Telp. (0273) 321 515
            Share:

            Nama Silsilah Keluarga Jawa; Trah Keturunan


            Dalam budaya Jawa mengenal silsilah hingga keturunan ke-18 jadi tidak hanya berhenti sampai keturunan ke-7. Berikut adalah istirah untuk trah keturunan dalam Bahasa Jawa (Generasi kita ke bawah) :
            Kita berada disini
            Keturunan ke-1. Anak
            Keturunan ke-2. Putu, dalam bahasa Indonesia disebut “cucu”
            Keturunan ke-3. Buyut, dalam bahasa Indonesia disebut “cicit”
            Keturunan ke-4. Canggah
            Keturunan ke-5. Wareng
            Keturunan ke-6. Udhek-Udhek
            Keturunan ke-7. Gantung Siwur
            Keturunan ke-8. Gropak Senthe
            Keturunan ke-9. Debog Bosok
            Keturunan ke-10. Galih Asem

            Keturunan ke-11. Gropak waton
            Keturunan ke-12. Cendheng
            Keturunan ke-13. Giyeng
            Keturunan ke-14. Cumpleng
            Keturunan ke-15. Ampleng
            Keturunan ke-16. Menyaman
            Keturunan ke-17. Menya-menya
            Keturunan ke-18. Trah tumerah.

            Share:

            SEJARAH TARI KETHEK OGLENG

            Tari Kethek Ogleng Wonogiren

            Tari Kethek Ogleng merupakan salah satu seni tari tradisional yang menyajikan gerak lucu kera putih.  Iringan musiknya berupa gamelan dengan nada riang menghentak dinamis. Kethek Ogleng berkembang diwilayah Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur dan sebagian Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. 
            Khusus bagi Kabupaten Wonogiri, Tari Kethek Ogleng telah di tempatkan sebagai ikon atraksi budaya dan pariwisata. Berdasarkan penelusuran penulis, didapatkan satu versi sejarah Kethek Ogleng di Kabupaten Wonogiri. Kethek Ogleng adalah nama sebuah tarian yang diciptakan oleh seorang warga Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah bernama Darjino yang kemudian disempurnakan oleh Suwiryo. 

            Di tangan Suwiryo gerakan tariannya diubah lagi hingga menyerupai gerakan-gerakan kera yang ternyata sangat digemari oleh masyarakat luas. Setelah Suwiryo meninggal tarian itu diteruskan oleh Sukijo hingga sekarang dan menjadi salah satu ikon Kabupaten Wonogiri. Tidak diketahui secara pasti kapan tarian ini diciptakan. Cerita dalam tari kethek ogleng diilhami dari legenda Panji yang di dalamnya terdapat cerita tentang kethek (kera). Tarian ini sangat digemari oleh masyarakat hingga akhirnya meyebar ke seluruh kecamatan di Kabupaten Wonogiri dan menjadi ikon dari kabupaten ini.

            Bagi masyarakat Wonogiri, kesenian kethek ogleng difungsikan sebagai kesenian rakyat pasca panen atau hiburan pada saat pesta hajatan, khitanan, nadzar setelah sembuh dari sakit atau ketika berhasil mencapai sesuatu yang diinginkan.

            Secara segi bahasa, Kethek Ogleng berasal dari kata Kethek (Bahasa Jawa = kera) dan Ogleng : bunyi Saron Demung atau biasa disebut gleng. Kethek Ogleng dapat dimaknai Tarian kera dengan gerak lucu dengan iringan gamelan yang berbunyi ogleng-ogleng.

            Dilihat dari narasi dongeng yang melatar belakangi tarian Kethek Ogleng adalah kisah Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji. Versi cerita Panji yang berkembang di Wonogiri mengisahkan, pada suatu hari Raden Panji meninggalkan istana dan menyamar menjadi rakyat biasa dengan disertai dua orang pembantu setianya, Jarodeh dan Prosonto.

            Agar kepergiannya tidak diketahui masyarakat luas, ia menyamar dan mengubah namanya menjadi Jaka Asmara. Kepergian Raden Panji membuat bingung Dewi Sekartaji, dan kemudian memutuskan pergi dari istana untuk mencari kekasihnya. Ia ditemani adiknya Dewi Ragil Kuning. Dalam pencariannya, mereka berdua menyamar dan mengubah namanya, 

            Dewi Sekartaji berganti nama menjadi Endhang Rara Tompe dan Dewi Ragil Kuning menjadi Endhang Suminar. Mereka akhirnya bertemu Mbok Randha Sambega di Desa Dhadhapan yang kemudian menjadi ibu angkatnya. Mengetahui putra putrinya pergi dari istana, Raja Jenggala segera mengutus Panji Gunung Sari untuk mandar saudara-saudaranya yang hilang. Dalam pencariannya itu, Gunung Sari terlebih dulu mohon petunjuk Dewi Kilisuci, saudara tua ayahandanya yang bertapa di gunung Anjasmara. Tidak lama kemudian Panji Gunungsari sampai dipuncak gunung Anjasmara dan mendapatkan petunjuk, ia harus berubah wujut menjadi kethek (kera) putih bernama Kethek Ogleng dan harus pergi ke desa Dhadapan. Pada saat yang sama, ketika kerajaan sedang berduka, datanglah tentara Klono Bramodirada menyerang Jenggala, karena lamarannya kepada Sekartaji ditolak. 

            Pada suatu hari ketika Randha Sambega Dhadapan beserta putri-putri angkatnya yaitu Endhang Rara Tompe dan Endhang Suminar tengah membicarakan keadaan desanya, tiba-tiba datang kera putih (Kethek Ogleng) yang membuat takut mereka. Namun setelah Kethek Ogleng menyampaikan maksudnya, mereka dapat menerima dengan senang hati. Kethek Ogleng minta dihibur dengan nyanyian kudangan (sanjungan) oleh Endhang Rara Tompe. 

            Namun, ketika mendengar Nyanyian Endhang Rara Tompe yang indah, Kethek Ogleng mengantuk dan kemudian tertidur. Pada saat itulah Kethek Ogleng ditinggal lari Randa Sambega dan anak-anaknya. Setelah bangun dan menemukan dirinya sendirian, Kethek Ogleng marah dan mencari mana mereka berada. Dalam pelarian mencari perlindungan, para putri tersebut menangis karena takut dan bingung. Tangis mereka kemudian didengar oleh Jaka Asmara dan segera dicari di mana mereka berada. Mereka bertemu dan minta tolong karena sedang dikejar-kejar Kethek Ogleng. 

            Akhirnya, Jaka Asmara bertemu dan berhadapan dengan Kethek Ogleng lalu terjadi pertengkaran. Mereka sama-sama sakti, tidak ada yang menang dan kalah. Akhirnya keduanya kembali ke wujud semula (badhar): Jaka Asmara berubah wujud menjadi Raden Panji Asmarabangun, dan Kethek Ogleng berubah menjadi Raden Panji Gunungsari. Demikian pula Endhang Rara Tompe berubah rupa menjadi Dewi Sekartaji, dan Endhang Suminar menjadi Dewi Ragil Kuning. Segera setelah itu, mereka meninggalkan Randha Sambega menuju kerajaan Jenggala untuk untuk mengusir musuh. Raden Panji berhasil mengalahkan prajurit Klono dan mereka semua kembali hidup bahagia. 

            Tari Kethek Ogleng yang disajikan dalam 2 bentuk yaitu, cerita utuh dan pethilan. Sedangkan di Kabupaten Wonogiri lebih banyak disajikan pethilan, yaitu hanya menampilkan kethek ogleng saja meskipun ada yang kolosal dengan banyak penari. 

            Berdasarkan sumber sejarah, Tari Kethek Ogleng di jadikan ikon tarian Kabupaten Wonogiri sejak tahun 1967, pada saat itu Bupati Wonogiri di jabat oleh R. Samino yang menggantikan pejabat lama R. Suwarno Brotopranoto. Pada saat itu, grup kethek ogleng asal kecamatan Sidoharjo pimpinan Samidjo menggarap tari kethek ogleng dengan formasi lengkap sebanyak 60 orang. 

            Saat ini, tari Kethek Ogleng lebih banyak disajikan sebagai media hiburan dengan menampilkan gerak lincah lucu tokoh kera putih yang bercanda dengan penonton.



            Penasaran dengan tari Kethek Ogleng, ayo rame-rame neng Wonogiri!














            Share:

            Pemberian Penghargaan Bagi Mahasiswa Berprestasi Tahun 2019


            Wonogiri – Program Pemberian Penghargaan Bagi Mahasiswa Berprestasi Kabupaten Wonogiri Tahun 2019 telah dibuka kembali. Beasiswa ini merupakan salah satu dari implementasi Panca Program Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang bertujuan memberikan kesempatan generasi muda Wonogiri untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai bekal menggapai cita-cita yang akan berguna bagi diri, keluarga, daerah dan bangsa.
            Bagi para mahasiswa yang berasal dari kabupaten Wonogiri jangan sampai kelewatan yaa.. Berikut adalah brosur Pemberian Penghargaan Beasiswa Bagi Mahasiswa Berprestasi Tahun 2019. 

            Silahkan download link berikut ini :


            Tetap Semangat Meraih Cita-Cita!
            Share:

            PEDOMAN HARI PAHLAWAN TAHUN 2019


            Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan adalah peristiwa pertempuran hebat yang terjadi di Surabaya antara arek-arek Suroboyo dengan serdadu NICA yang diboncengi Belanda. 

            Momentum peperangan di Surabaya tersebut menjadi legitimasi peran militer dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Sehingga nilai kepahlawanan tersemat dalam sebuah perjuangan melawan agresi militer. Dan untuk memobilisasi kepahlawanan secara militeristik, makanya 10 November dijadikan Hari Pahlawan.

            Mantan pimpinan tertinggi gerakan Pemuda Republik Indonesia (PRI) Sumarsono yang juga ikut ambil bagian dalam peperangan pada saat itu mengusulkan kepada Presiden Soekarno agar menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.

            Guna mewariskan sejarah agar tidak hilang dalam dinamika peradaban generasi sekarang maka setiap tanggal 10 November diperingati Hari Pahlawan. Berikut adalah Pedoman Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2019 : 
            Silahkan download link berikut ini :
            Share:

            Nama Presiden RI Dan Kabinet Pemerintahan Dari Masa Ke Masa



            Berikut adalah nama-nama kabinet dari presiden pertama sampai sekarang.

            Dr. Ir. H. Soekarno
            Share:

            Hari Besar Nasional Indonesia



            Berikut ini adalah daftar Hari-hari Besar Nasional di Indonesia serta beberapa hari-hari penting Internasional yang juga diperingati sebagai hari besar di Indonesia.

            Share:

            Nama 34 Provinsi Di Indonesia


            Berikut adalah nama provinsi yang ada di Republik Indonesia :
            Share:

            PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA TAHUN 2019

            Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2019 
            Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober merupakan momen sejarah perjalanan bangsa Indonesia dalam mempertahankan dasar negara yaitu Pancasila. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila berkaitan erat dengan peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September 1965 yang menimbulkan korban jiwa para pahlawan revolusi serta rakyat diberbagai wilayah oleh kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI). 

            Untuk mengenang kembali sejarah agar tidak terulang dalam masa mendatang, diperingatilah Hari Kesaktian Pancasila setiap tahun. 

            Berikut adalah Tema dan Pedoman dalam Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2019, yang dapat didownload pada link berikut ini :

            Share:

            5 TEMPAT WISATA WONOGIRI YANG KEREN UNTUK LIBURAN


            5 Tempat Wisata Wonogiri Yang Keren Untuk Liburan


            1. OBYEK WISATA WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI


            Obyek wisata Waduk Gajah Mungkur adalah satu ikon wisata milik Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang masih keren untuk dikunjungi. Sebagai salah satu obyek wisata yang sudah berpengalaman, terus berbenah menambah keindahan dan daya tarik wisatanya. Dengan keunggulan lokasi yang dekat dengan Kota Wonogiri menjadikan tempat wisata ini begitu favorit untuk dijadikan alternatif liburan keluarga.


            Saat ini Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri telah dilengkapi berbagai wahana batu yaitu Taman Bunga Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Taman Satwa Mini, Arena Perahu Boat, Kawasan Kuliner dan CInderamata.


            Salah satu wahana baru yang ditawarkan kepada pengunjung yang berwisata di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Taman Bunga ini dihiasi dengan aneka tanaman bunga yang beraneka warna lengkap dengan spot selfie berupa hiasan payung gantung serta ornamen lainnya. Dengan tiket masuk hanya Rp. 5.000,- per orang, pengunjung dapat menikmati suasana taman bunga dengan latar belakang pemandagan indah Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. 

            2. SOKO LANGIT


            Satu lagi wisata alam di Kabupaten Wonogiri yang lagi viral, Soko Langit. Wisata ini terletak di Dusun Nglarang Desa Conto Kecamatan Bulukerto. Jarak dari Kota Wonogiri kurang lebih 35 Km arah timur laut. Dengan kendaraan mobil dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1,5 jam. Soko Langit memiliki ketinggian 1.000 dpl sehingga suasana udara di tempat ini cukup sejuk. 

            Soko Langit mempunyai wahana utama berupa kolam renang sambil menikmati hamparan alam dari atas perbukitan. Kolam renang cukup lengkap untuk anak-anak maupun orang dewasa. Selain itu, ada juga wahana flying fox, menara pandang dan taman bunga. 


            Dengan harga tiket masuh yang cukup terjangkau menjadikan Soko Langit sebagai alternatif tempat wisata bagi keluarga.

            3. WATU CENIK 

            Watu Cenik, merupakan salah satu tempat wisata yang menawarkan pesona alam Kabupaten Wonogiri dari atas bukit. Dengan bentang alam yang beragam, dari hamparan perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri berpadu dengan eloknya perbukitan seakan memanjakan mata memandang. 

            Watu Cenik terletak di Desa Sendang Kecamatan Wonogiri atau perjalanan 15 menit dari Kota Wonogiri satu arah dengan lokasi Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur. 

            Akses jalan cukup memadai dapat ditempuh dengan kendaraan mobil maupun sepeda motor. Namun diharapkan pengunjung dapat lebih berhati-hati menuju tempat wisata ini karena medan yang cukup sulit dan menanjak. 

            Bagi yang pehobi selfi, Watu Cenik terdapat banyak spot selfie yang 'Instagramable' diantaranya adalah :

            Tulisan Watu Cenik yang tepat berada diatas bukit. Dengan paduan warna tulisan merah dan kuning sangat kontras sehingga mampu menampilkan paduan warna pada foto yang cerah.
            Bekas Landasan Pacu Ganthole. Ditempat ini kamu dapat beraksi dengan beckground hamparan alam Wonogiri yang indah.
            Balon Udara. Tempat Selfie ini menawarkan foto sensasi seakan menaiki balon udara. Woow unik! 

            4. WISATA HUTAN SEPER JATIPURNO

            Wisata alam ini terletak di area hutan perhutani di kelurahan Balepanjang kecamatan Jatipurno kabupaten Wonogiri. Di tempat ini menyajikan pemandangan alam berupa hutan pohon cemara atau pinus dengan suasana yang sangat sejuk. Area wisata utama sudah dipoles menjadi taman bunga aneka warna dengan konfigurasi berbentuk gunungan wayang.

            Berdasarkan informasi dari Ketua Masyarakat Desa Hutan Wonoasri, Maryadi bahwa Wisata alam Wonoasri sudah dilengkapi dengan wahana cukup lengkap, mulai dari area berkuda, kereta kelinci, gardu pandang, flying fox, mushola, camping ground, dan area hiburan. 

            "Ke depan kami akan mengembangkan wisata ini untuk dilengkapi wahana lain seperti kebun strowberry, rumah payung, miniatur Indonesia, taman Jawa, dan wahana lainnya" jelasnya.
            Untuk mencapai ke wisata Wonoasri cukup mudah dengan akses jalan raya yang bisa dilalui kendaraan roda empat sampai di lokasi. Jarak tempuh dari Kota Wonogiri kurang lebih 60 km dengan memakan waktu perjalanan 60 menit. 

            Dengan harga tiket masuk cukup terjangkau kita dapat menikmati suasana berlibur di alam terbuka bersama keluarga.

            5. PANTAI NAMPU 

            Pantai Nampu menyajikan keindahan alam berupa hamparan pasir putih memanjang dipadu deburan ombak khas pantai selatan. Hembusan angin laut menambah suasana Pantai ini semakin mempesona. Pantai Nampu terletak di ujung paling timur kawasan Pantai di Kabupaten Wonogiri tepatnya di Dusun Dringo Desa Gunturharjo Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri. Akses menuju Pantai Nampu sangat mudah. Jarak dari Kota Wonogiri kurang lebih sejauh 75 km dengan akses jalan kendaraan roda empat sampai di tujuan. 

            Di kawasan wisata Pantai Nampu pengunjung akan disuguhi pemandangan alam sangat indah, berupa paduan tebing karst dan deburan ombak yang begitu mempesona. Kepenatan dalam melaksanakan tugas keseharian kita akan sirna begitu tiba di Pantai Nampu.
            Bagi pengunjung yang ingin membawa cinderamata khas Paranggupito dapat singgah di kios – kios yang terdapat di sekitar kawasan wisata.


            Ayo Rame-Rame Neng Wonogiri!
            Share:

            PROYEK PEMBANGUNAN BENDUNGAN PIDEKSO KABUPATEN WONOGIRI

            Proyek Pembangunan Bendungan Pidekso Kabupaten Wonogiri
            Proyek Bendungan terletak di Desa Pidekso Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu prioritas nasional dan sudah masuk dalam RPJM 2010/2014 implementasi dari amanat Perpres No. 5 Tahun 2010 dan kini salah satu proyek strategis nasional (PSN). 

            Pembangunan Bendungan Pidekso Kabupaten Wonogiri sangat diperlukan dalam pengembangan infratruktur penyediaan air irigasi 1500 Ha untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan penyediaan air baku 300lt/dt di wilayah kabupaten Wonogiri. 


            Manfaat lain adalah untuk menaikan intensitas tanam dari 133% - 2000 Ha menjadi 240% - 3600 Ha, pengendalian banjir, konservasi dan pariwisata dalam kerangka pengelolaan SDA yang berkelanjutan guna peningkatan kesejahteraan. 

            Studi pembangunan bendungan Pidekso dimulai sejak tahun 1980 dan telah dilakukan DED pada tahun 2011 serta studi AMDAL/ LARAP tahun 2012. Sedangkan tender dilakukan pada tahun 2014 dan dipercayakan pengerjaan pada PT Pembanguan Perumahan Tbk. (PT.PP Tbk.) dengan masa pembangunan hingga tahun 2021. 

            Fungsi Bendungan Pidekso Kabupaten Wonogiri :
            1. Penyediaan air irigasi 1.500 Ha
            2. Air Baku 300 lt/dt
            3. Menaikkan intensitas tanam dari 133% (2000 ha ) menjadi 240% (3600 ha)
            4. Pengendali banjir
            5. Konservasi dan pariwisata
            Data Teknis Bendungan Pidekso Kabupaten Wonogiri :

            BENDUNGAN :
            • Tipe Bendungan : Urugan Random Tanah dengan inti tegak 
            • Tinggi Bendungan : 44 m (dari galian pondasi)
            • Panjang Bendungan : 387 m
            • Volumen Timbunan : 1,5 juta m3
            • Tipe Pelimpah : Ogee Tanpa Pintu 
            • Kapasitas Tampungan 25 juta m3
            • Kapasitas Tampungan Efektif : 17 m3
            • Kapasitas Tampungan Mati : 8 juta m3


            HIDROLOGI : 
            • Sungai : Sungai Bengawan Solo
            • Luas DAS : 55 Ha
            • Curah hujan tahunan rata-rata : 1.3637 mm
            • Debit banjir desain Q1000th : 417 m3/dtk
            • Debit banjir desain PMF : 892 m3/dtk
            • Inflow tahunan rerata : 45, 24 juta m3
            • Laju sedimen rerata : 165.000 m3/tahun 
            WADUK :
            • Elevasi genangan normal (MAN) : + 185.00 m
            • Luas genangan MAN : 2019 Ha
            • Elevasi Muka Air Banjir (MAB) : + 186, 60 m
            • Luas genangan MAB : 232 Ha
            • Luas genangan MAB + sempadan 50 m : 325 Ha
            • Elevasi Muka Rendah : + 174, 50 Ha
            • Elevasi Muka Air Banjir Maksimal : + 188,02 m
            • Elevasi Dasar Sungai : + 157, 00 m
            • Volume tampungan total : 25 juta m3
            • Volume tampungan efektif : 17 juta m3
            • Volumen tampungan mati : 8 juta m3
            Share:

            Sambutan Kegiatan Upacara Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019



            Berikut adalah Sambutan Upacara Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019. Silahkan download link dibawah ini :


            Berikut adalah Naskah Doa Upacara Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019. Silahkan download link dibawah ini :


            Terima Kasih. Merdeka !
            Share:

            LOGO HUT RI KE -74 TAHUN 2019



            Berikut adalah Logo HUT RI Ke-74 Tahun 2019 yang digunakan untuk sarana publikasi peringatan hari Kemerdekaan RI.

            Logo HUT RI Merah Png 


            Merdeka!!
            Share:

            PROSEDUR PENDAFTARAN PESERTA JKN BPJS KESEHATAN


            Berikut adalah Prosedur Pendaftaran Peserta JKN BPJS Kesehatan sesuai dengan informasi dari website BPJS Kesehatan:

            A. Pendaftaran Bagi Penerima Bantuan Iuran / PBI

            Pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak mampu yang menjadi peserta PBI dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang statistik (Badan Pusat Statistik) yang diverifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Sosial.


            Selain peserta PBI yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, juga terdapat penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkanSK Gubernur/Bupati/Walikota bagi Pemda yang mengintegrasikan program Jamkesda ke program JKN.

            B. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah / PPU

            1. Perusahaan / Badan usaha mendaftarkan seluruh karyawan beserta anggota keluarganya ke Kantor BPJS Kesehatan dengan melampirkan :
              • Formulir Registrasi Badan Usaha / Badan Hukum Lainnya
              • Data Migrasi karyawan dan anggota keluarganya sesuai format yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan. 
            2. Perusahaan / Badan Usaha menerima nomor Virtual Account (VA) untuk dilakukan pembayaran ke Bank yang telah bekerja sama (BRI/Mandiri/BNI)
            3. Bukti Pembayaran iuran diserahkan ke Kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN atau mencetak e-ID secara mandiri oleh Perusahaan / Badan Usaha.

            C. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah / PBPU dan Bukan Pekerja


            Ø Pendaftaran PBPU dan Bukan Pekerja

            • Calon peserta mendaftar secara perorangan di Kantor BPJS Kesehatann
            • Mendaftarkan seluruh anggota keluarga yang ada di Kartu Keluarga
            • Mengisi formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dengan melampirkan :
              1. Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
              2. Fotokopi KTP/Paspor, masing-masing 1 lembar
              3. Fotokopi Buku Tabungan salah satu peserta yang ada didalam Kartu Keluarga
              4. Pasfoto 3 x 4, masing-masing sebanyak 1 lembar.
            • Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account (VA)
            • Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama (BRI/Mandiri/BNI)
            • Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN. Pendaftaran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat melalui Website BPJS Kesehatan

            Ø Pendaftaran Bukan Pekerja Melalui Entitas Berbadan Hukum (Pensiunan BUMN/BUMD)

            Proses pendaftaran pensiunan yang dana pensiunnya dikelola oleh entitas berbadan hukum dapat didaftarkan secara kolektif melalui entitas berbadan hukum yaitu dengan mengisi formulir registrasi dan formulir migrasi data peserta.
            Share:

            SEJARAH PEMBANGUNAN WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI

            Foto Bersejarah Peresmian Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
            (Sumber : Bagian Humas Setda Kabupaten Wonogiri)


            Tulisan dibawah ini adalah informasi dari grup FB yang memuat tentang Sejarah Pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. 

            Sejarah panjang pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.
            Besarnya manfaat Waduk Gajah Mungkur itu tentu tak lepas dari “pengorbanan” orang Wonogiri yang sebelumnya menghuni wilayah ini, karena waduk ini dibangun diatas areal tanah hunian, persawahan, dan perladangan penduduk seluas 90 Km2 yang mencakup 51 desa di 7 Kecamatan. Terdapat 12.525 Keluarga (68.750 jiwa) penduduk Wonogiri yang tinggal di areal ini, 10.350 Keluarga diantaranya secara sukarela meninggalkan “tanah kelahiran-nya” pindah melalui transmigrasi dan sisanya sekitar 2.175 Keluarga pindah secara mandiri ke berbagai daerah, baik di wilayah Jawa Tengah maupun kota-kota lain di Indonesia. Pertanyaannya “mengapa mereka bersedia secara sukarela meninggalkan tanah kelahiran atau tanah tumpah darah atau tanah airnya?”.
            Bisa dibayangkan betapa kompleksnya masalah yang dihadapi saat waduk ini dibangun. Mulai dari proses “pembebasan tanah”, pembayaran ganti rugi, penyiapan tempat tinggal untuk membangun hidup baru di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu, serta proses perpindahan penduduk dengan berbagai kompleksitas masalahnya, baik yang berhubungan dengan masalah sosial, budaya, mobilisasi orang dan barang maupun aspek psikologis lainnya. Satu hal yang wajar jika dalam proses itu terdapat beberapa “gesekan kecil” dari mereka yang ihklas, setengah ihklas, dan bahkan menolak rencana besar itu.


            Syukur Alhamdulillah, Bupati Wonogiri waktu itu (Harmoyo) adalah seorang pemimpin bijak yang mampu meyakinkan masyarakat yang dipimpinnya. Didukung oleh para Menteri terkait waktu itu, Menteri Transmigrasi Prof. Subroto, Menteri Pekerjaan Umum Prof. Purnomosidi Hajisarosa, dan diakhiri Menteri Muda Transmigrasi Martono melakukan “blusukan” untuk mengajak dialog dengan masyarakat Desa-desa genangan. Akhirnya melalui proses panjang, pendekatan manusiawi dilandasi falsafah “nguwongke”, proses panjang itu berhasil dilalui. Permukiman transmigrasi di wilayah Sitiung Provinsi Sumatera Barat yang (waktu itu) dipimpin Gubernur Prof. Harun Zein siap menampung para pahlawan pembangunan dari Wonogiri, sementara Menteri Transmigrasi bersama Menteri Perhubungan juga telah siap dengan berbagai sarana perpindahnnya.

            Awal Desember 1976, rombongan pertama 100 Keluarga pahlawan pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri meninggalkan Transito di Giriwono menuju Stasiun Kereta Api Jebres Solo, selanjutnya menggunakan Kereta Api menuju Stasiun Tanjung Priok Jakarta untuk langsung naik Kapal menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat. Inilah peristiwa terbesar dalam sejarah perpindahan penduduk melalui transmigrasi di Indonesia. Awal Desember ini Trip pertama gelombang awal terdiri dari 100 kepala keluarga (448 jiwa) bergerak dari Pelabuhan Teluk Bayur menelusuri jalan melingkari Danau Singkarak menuju Desa Sitiung (Sumatera Barat) sepanjng sekitar 217 Km. Penduduk setempat-pun berjejal menyambut ceria dengan berbagai tetabuhan, ada telepong, bahkan reog Ponorogo. Sampai bulan Maret 1977 sejumlah 2.000 kk (65 517 jiwa) warga daerah genangan Waduk Gajah Mungkur berhasil ditempatkan di 4 Desa baru wilayah Sitiung, Tiuamang dan Silalang kabupaten Sawahlunto Sijunjung.

            Sambutan masyarakat “urang awak” waktu itu cukup ramah. Upacara adat Minang ‘sekapur sirih’ dilakukan oleh Zohar sebagai wakil Ninik-mamak, diterima oleh Prawiro Diyono, bayan dukuh Karanglo, yang dilanjutkan dengan sambutan ketua adat setempat, Datuk Mendaro Kuning. Hari itu, Rabu perjalanan dari jam 06.00 dan tiba di Sitiung jam 15.00 sore hari. Kawasan Sitiung seluas 108 kilometer persegi dan berpenduduk asli 3.471 jiwa itu, dikenal sebagai daerah subur. Di desa yang terletak 4 kilometer dari Trans Sumatra Highway itu sudah tersedia ladang yang akan dibagikan. Juga areal persawahan yang kini sebagian besar masih menunggu selesainya proyek irigasi dataran Batanghari. Dengan tambahan 100 kk itu, dipastikan Sitiung akan menjadi 2 desa. Dan sesuai dengan ketentuan semula, desa baru itu akan dipimpin oleh Kepala Desa baru, (waktu itu) Bapak Pardi Padmosumarto yang memang telah ditunjuk oleh Bupati Wonogiri. Pembukaan permukiman baru itu juga dilengkapi dengan beberapa prasarana seperti SD, SLTP, dan SLTA, Balai Pengobatan, dan lain-lain. Yang menarik, pada waktu itu juga dibangun pasar yang oleh masyarakat setempat diberi nama “Wonositi” sebuah nama yang menggabungkan nama Desa setempat Sitiung dengan asal transmigran Wonogiri. Akhir tahun 1976 itu, sebanyak 2.000 KK warga asal Kabupaten Wonogiri berhasil ditempatkan di hamparan Sitiung.

            Namun memang tak ada perjalanan yang selalu mulus dan berbagai persoalan-pun seringkali menghadang. Ketika proses pembangunan Waduk kurang sinkron dengan proses pembangunan permukiman baru untuk menampung penduduk Wonogiri berbagai persoalan pelik memaksa para pejabat untuk secara cerdas mencarikan solusi. Waktu itu, secara teknis pembangunan waduk mengharuskan seluruh areal dikosongkan karena arealnya harus segera digenangi. Namun, karena berbagai masalah lapangan, pembangunan permukiman transmigrasi belum semuanya siap. Daya tampung kawasan Sitiung ternyata tidak mampu menampung seluruh penduduk daerah genangan waduk, sehingga Depnakertranskop dibawah komando Prof. Subroto harus berjuang keras mencari tempat lain. Tempat itu diperoleh, ada di kawasan Jujuhan Provinsi Jambi bersebarangan dengan Sitiung, ada di kawasan Baturaja Provinsi Sumatera Selatan, dan ada pula di kawasan Kuro Tidur Provinsi Bengkulu. Namun ternyata penyebaran penempatan orang yang merasa menjadi “korban Waduk” itu “ditolak” oleh sebagian warga. Tentu hal demikian cukup merepotkan.

            Tahun 1980, sebanyak 1.850 KK menolak dan mereka enggan meninggalkan tanah kelahirannya. Bahkan jika Pemerintah memaksa, merekapun menyatakan siap “tenggelam bersama” karena menganggap Pemerintah “ingkar janji”. Sitiung yang waktu itu menjadi lokasi “idola” bagi “korban waduk” ternyata tidak mampu menampung semua. 

            Berbagai cara dilakukan untuk mengharap “keihklasan” warga “korban Waduk Gajah Mungkur” Wonogiri ini. Berbagai strategi komunikasi dilakukan, dan berkat “kenegarawanan” mereka, 1.850 KK tersebut bersedia berangkat menuju kawasan Kuro Tidur di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Itulah kenegarawanan orang Wonogiri, walaupun dengan berat hati, mereka menyadari bahwa waduk adalah kepentingan bangsa yang lebih besar. Akhirnya pada tanggal 17 November 1981, Waduk Serbaguna Gajah Mungkur-pun diresmikan oleh Presiden Soeharto.

            Kini, setelah rata-rata sekitar 34 tahun, perjuangan 10.350 KK warga Wonogiri “korban Waduk Gajah Mungkur” di Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu-pun berhasil meraih sukses. Mereka merajut masa depan bersama keluarga dan handai taulannya dengan berbagai bidang usaha. Ada yang sukses dengan Budidaya pertanian, perkebunan, dan berbagai bidang usaha, merintis karier di pemerintahan, dan bahkan melalui jalur Politik. Saat ini tidak sedikit transmigran warga genangan waduk Gajah Mungkur yang menjadi pejabat public dan juga anggota parlemen, baik DPRD Kabupaten/Kota maupun Provinsi. Pengorbanan mereka meninggalkan tanah kelahirannya berbuah sukses, dan itulah bukti bahwa jiwa kenegarawanan berhasil memberikan manfaat bagi sesame dan juga dirinya.


            Demikian pula Waduk Gajah Mungkur, kini menjadi idola Kabupaten Wonogiri, persawahan di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, dan sekitarnya tertata apik, dan pasokan listrik-pun mendorong pertumbuhan kawasan Jawa Tengah Tenggara ini. Itu semua berkat “kebesaran jiwa dan kenegarawanan” puluhan ribu warganya. Kini, mereka yang dulu merasa menjadi “korban” telah memetik buah keberhasilan, tidak hanya diri dan keluarganya, tetapi juga masyarakat yang ia tinggalkan, Wonogiri dan sekitarnya.Sekian (Berbagai sumber Bedol dhesa/Transmigrasi)

            Share:

            Arsip Blog

            Definition List

            Unordered List

            Support