This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Makna Tembang Pocung Dalam Tembang Macapat


Setelah kita mengenal tembang macapat Megatruh yang berarti proses perpisahan antara Jiwa dan Raga, kini kita akan mengenal satu tembang macapat Pucung atau sering ditulis dengan Pocung yang biasa diartikan dengan pocong/pengkafanan jenazah. Tembang ini menjadi tembang terakhir dari sebelas tembang macapat.

Bagi orang jawa, badan wadag yang telah ditinggalkan oleh ruhnya biasanya akan dirawat dan disucikan sebelum ia dikembalikan dari asalnya yaitu rahim ibu pertiwi (tanah). Jasad akan dimandikan dan dibungkus dengan kain mori putih sebagai lambang kesucian.

Tembang macapat Pucung merupakan satu tembang yang digunakan sebagai pengingat akan datangnya kematian. Hadirnya manusia di dunia yang sementara ini akan ada satu masa titik akhir dimana ia harus berpisah dengan segala yang ia cintai semasa hidup. Harta benda, keluarga, pangkat dan jabatan tidak bisa ia bawa sebagai bekal dalam menghadapi hari akhir.

Tidak ada satupun manusia yang tau apa yang akan terjadi setelah kematiannya, semua menjadi teka-teki, dan setiap orang berhak untuk menebak atas dasar tanda-tanda alam maupun kitab suci yang diyakini. Mungkin karena itulah kenapa tembang macapat Pucung lebih banyak berisi teka-teki yang terkadang bisa bersifat jenaka. Dari tembang Pucung manusia dituntut untuk berpikir, mengkaji, dan mencari jawaban atas teka-teki ini.

Watak tembang macapat Pucung adalah sembrana parikena, biasanya dipakai untuk menceritakan hal-hal yang ringan, jenaka atau teka-teki. Meski ringan dan jenaka, namun dalam tembang ini membawa pesan yang berisi nasihat-nasihat untuk membangun hubungan harmonis antara manusia, alam, lingkungan dan Tuhannya.

Makna Tembang Macapat
Makna Tembang Maskumambang Dalam Tembang Macapat
Makna Tembang Mijil Dalam Tembang Macapat
Makna Tembang Sinom Dalam Tembang Macapat
Makna Tembang Kinanti Dalam Tembang Macapat
Makna Tembang Asmaradana Dalam Tembang Macapat
Makna Tembang Dhandanggula Dalam Tembang Macapat
Makna Tembang Pangkur Dalam Tembang Macapat
Makna Tembang Megatruh Dalam Tembang Macapat
Share:

Makna Tembang Megatruh Dalam Tembang Macapat



Tembang macapat Megatruh merupakan salah satu tembang macapat yang menggambarkan tentang kondisi maunisa di saat sakaratul maut. Kata megatruh sendiri dipercaya berasal dari kata megat/pegat (berpisah) dan ruh, yang artinya berpisahnya antara jiwa dan raga.Kematian menjadi hal yang paling ditekankan dalam tembang Megatruh, proses dimana setiap makhluk hidup di dunia pasti akan mengalaminya, proses yang menegangkan sekaligus menyakitkan bagi banyak orang, proses terbukanya gerbang menuju kehidupan yang tak pernah ada akhirnya.

Bagi para pemuka agama sangat meyakini bahwa ruh akan lepas dengan mudah dan ringan untuk mereka yang memiliki iman. Bagi orang yang beriman Malaikat akan datang dan mengambil nyawanya dengan kesan yang baik serta menggembirakan.Kematian secara medis terjadi ketika otak telah kehabisan suplai oksigen, sel otak mati secara massal, dan seluruh organ tubuh sudah tidak dapat lagi bekerja.

Tidak mudah memang memprediksikan secara tepat kapan seseorang akan meninggal. Kematian dapat disebabkan karena sakit, kecelakaan atau sebab lainnya secara mendadak. Meski demikian beberapa orang juga ada yang mampu menemukan keanehan ataupun tanda-tanda menjelang kematiannya.

Sifat dan karakter dari tembang macapat Megatruh diantaranya sedih, prihatin, “getun”, menyesal. Tembang macapat ini sangat cocok untuk cerita yang mengandung rasa penyesalan, prihati, sedih.
Share:

Makna Tembang Pangkur Dalam Tembang Macapat


Tembang macapat Pangkur bagi orang Jawa sering dimaknai sebagai proses mengurangi hawa nafsu dan mungkur dari urusan duniawi. Dalam tahap ini, manusia sudah memasuki usia senja dimana sesorang akan “berkaca” tentang dirinya, tentang masa lalunya, tentang pribadi dan Tuhannya dan lain sebagainya.
Pangkur yang juga berarti mungkur (mundur/mengundurkan diri), memberi gambaran bahwa manusia mempunyai fase dimana ia akan mulai mundur dari kehidupan ragawi dan menuju kehidupan jiwa atau spiritualnya.

Tembang macapat Pangkur banyak digunakan pada tembang-tembang yang bernuansa Pitutur (nasihat), pertemanan, dan sayang. Dalam tembang ini juga berbicara tentang kegembiraan dan pengendalia hawa nafsu. Meski demikian tembang macapat Pangkur juga sering digunakan dalam tembang-tembang asmara.
Share:

Makna Tembang Durma Dalam Tembang Macapat


Tembang macapat Durma merupakan tembang macapat yang menggambarkan kondisi ketika manusia telah menikmati segala kenikmatan dari Tuhan. Dalam banyak kasus, manusia akan mengingat Pencipta-nya saat ia dalam kondisi kesulitan, dan ia akan lupa ketika dalam kondisi kecukupan.

Memang sudah seharusnya ketika manusia dalam kondisi kecukupan ia akan bersyukur, namun pada kenyataannya justru seringkali ia bersifat sombong, angkuh, serakah, suka mengumbar hawa nafsu, mudah emosi dan berbuat semena-mena terhadap sesamanya. Sifat-sifat buruk inilah yang mungkin digambarkan dalam tembang macapat Durma. Durma bagi beberapa kalangan diartikan sebagai munduring tata krama, (mundurnya etika).
Share:

Makna Tembang Dhandanggula Dalam Tembang Macapat



Tembang macapat Dandanggula memiliki makna harapan yang indah, kata dandanggula sendiri dipercaya berasal dari kata gegadhangan yang berarti cita-cita, angan-angan atau harapan, dan dari kata gula yang berarti manis, indah ataupun bahagia. 

Selain mempunyai arti harapan yang indah, beberapa kalangan juga ada yang menafsirkan Dandanggula berasal dari kata dhandang yang berarti burung gagak yang melambangkan duka, dan dari kata gula yang terasa manis sebagai lambang suka. Kebahagiaan dapat dicapai setelah sebuah pasangan dapat melampaui proses suka-duka dalam berumah tangga sehingga akan tercapai cita-citanya, cukup sandang, papan dan pangan. Seseorang yang sedang menemukan kebahagiaan dapat diibaratkan lagunya dandanggula.

Dalam urutan sebelas tembang macapat, Dandanggula menempati urutan tembang yang ketujuh setelah tembang macapat Gambuh yang berarti kecocokan anatar dua insan manusia. Tembang ini memiliki watak yang Luwes, gembira dan indah, sangat cocok digunakan sebagai tembang pembuka yang menjabarkan berbagai ajaran kebaikan, ungkapan rasa cinta dan kebahagiaan.
Share:

Makna Tembang Gambuh Dalam Tembang Macapat



Tembang macapat Gambuh dalam rangkaian sekar macapat memiliki makna “cocok” atau sepaham. Tembang ini untuk menggambarkan seseorang dikala memasuki masa-masa indah atau masa menikah. Pernikahan menjadi sebuah tanda persetujuan (sarujuk) atas dua keluarga, sebagai obat (gambuh) atas panasnya kobaran api cinta yang digambarkan dalam tembang macapat Asmarandana.

Watak dari tembang gambuh diantaranya adalah Sumanak (ramah terhadap siapapun), sumadulur (persaudaraan yang erat), Mulang (mengajarkan), dan Pitutur (nasehat). Sebagai salah satu tembang yang memuat berbagai nasihat, tembang macapat Gambuh biasanya digunakan oleh para orang tua untuk menasihati anak-anaknya atau para generasi muda tentang bagaimana membangun kehidupan antar sesama, misalnya bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya (bijaksana), bisa memberikan sesuatu sesuai dengan porsinya (adil), dan lain sebagainya.
Share:

Makna Tembang Asmaradana Dalam Tembang Macapat


Macapat Asmaradana merupakan salah satu tembang yang banyak menggambarkan gejolak asmara yang dialami manusia. Sesuai dengan arti kata, Asmaradana memiliki makna asmara dan dahana yang berarti api asmara.

Sebagaimana kehidupan, ia digerakkan oleh asmara, cinta, welas asih. Banyak yang percaya, dengan kekuatan cinta apapun bisa dilakukan. Bukan hanya cinta kepada sesama manusia, namun juga cinta terhadap Tuhan dan cita pada alam semesta.

Macapat Asmaradana juga sering disebut sebagai Asmarandana, adalah lagu kasmaran yang sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan cinta, baik untuk lagu sedih karena patah hati, kecewa cintanya ditolak, pasangan bahagia, maupun sebuah pengharapan pada pasangan.
Share:

Makna Tembang Kinanti Dalam Tembang Macapat


Makna tembang Kinanti dalam tembang macapat adalah sebagai berikut : Kinanti banyak diyakini berasal dari kata dikanthi-kanthi (diarahkan, dibimbing, atau didampingi). Proses pendampingan anak sebenarnya sudah dilakukan orang tua sejak kecil, namun di usia remaja seorang anak perlu didampingi secara ekstra karena pada usianya ia sudah banyak berinteraksi dengan lingkungan.

Masa-masa remaja menginjak usia dewasa biasanya seseorang sedang mengalami proses pencarian identitas ataupun jati diri. Banyak referensi yang ia dapatkan dari interaksi lingkungan dan pergaulannya. Apa yang ia lihat, dengar dan rasakan terkadang didefinisikan seolah-olah adalah dirinya, saat itulah ia banyak meniru untuk menunjukkan ke-aku-annya.


Diusia remaja ia sudah mengenal baik dan buruk, sudah sedikit mengenal asmara, sudah mengenal banyak hal namun belum bisa menentukan pilihan secara bijaksana karena masih mudah terombang-ambing dengan pilihannya.
Share:

Makna Tembang Sinom Dalam Tembang Macapat


Dalam bahasa jawa Sinom bisanya digunakan untuk menyebut daun asam yang masih muda, beberapa kalangan mengartikan Sinom sebagai si enom, isih enom (masih muda). Meski berbeda-beda dalam mengartikan, namun pada prinsipnya tetap sama dalam mengintepretasikan kata Sinom yakni tentang sesuatu yang masih muda.

Tembang macapat Sinom merupakan tembang ketiga setelah tembang macapat Mijil yang berarti terlahir. Setelah bayi lahir ia menjadi seorang anak yang dalam perkembangannya akan menjadi seorang anak muda yang dinamis. Tembang macapat Sinom secara umum memang memberi gambaran tentang seseorang yang menginjak usia muda, masa yang indah, penuh dengan harapan dan angan-angan hingga menjelang usia akil-balik ataupun dewasa. Dalam istilah konotasi bahasa Indonesia, orang yang masih muda belia sering dikatakan sebagai daun muda

Sifat tembang macapat Sinom adalah bersemangat, bijaksana dan sering digunakan untuk piwulang (mengajari) dan wewarah (membimbing)
Share:

PP NOMOR 35 TAHUN 2019 TENTANG GAJI, PENSIUN DAN TUNJANGAN KETIGA BELAS KEPADA PNS

PEGAWAI NEGERI SIPIL 
Berikut adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pemberian Gaji, Pensiun, Atau Tunjangan Ketiga Belas Kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat Negara, Dan Penerima Pensiun Atau Tunjangan. 

Silahkan download link dibawah ini :

Share:

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support