Dalam bahasa jawa Sinom bisanya digunakan untuk menyebut daun asam yang masih muda, beberapa kalangan mengartikan Sinom sebagai si enom, isih enom (masih muda). Meski berbeda-beda dalam mengartikan, namun pada prinsipnya tetap sama dalam mengintepretasikan kata Sinom yakni tentang sesuatu yang masih muda.
Tembang macapat Sinom merupakan tembang ketiga setelah tembang macapat Mijil yang berarti terlahir. Setelah bayi lahir ia menjadi seorang anak yang dalam perkembangannya akan menjadi seorang anak muda yang dinamis. Tembang macapat Sinom secara umum memang memberi gambaran tentang seseorang yang menginjak usia muda, masa yang indah, penuh dengan harapan dan angan-angan hingga menjelang usia akil-balik ataupun dewasa. Dalam istilah konotasi bahasa Indonesia, orang yang masih muda belia sering dikatakan sebagai daun muda
Sifat tembang macapat Sinom adalah bersemangat, bijaksana dan sering digunakan untuk piwulang (mengajari) dan wewarah (membimbing)